...

Pentingnya Mengenal Obat High Alert di Apotek

Penggunaan obat-obatan di apotek atau fasilitas kesehatan tidak lepas dari potensi risiko apabila tidak dikelola dengan benar. Salah satu kategori obat yang memerlukan perhatian khusus adalah obat high alert.

Obat ini merupakan jenis obat yang beresiko tinggi menimbulkan efek yang membahayakan jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya. 

Artikel ini akan mengulas definisi obat high alert, alasannya memerlukan penanganan khusus, jenis-jenisnya, hingga risiko penggunaannya tanpa pengawasan medis.

Apa Itu Obat High Alert?

High alert adalah jenis obat yang memiliki potensi menyebabkan cedera serius bahkan kematian apabila digunakan secara tidak tepat, baik karena kesalahan dosis, cara pemberian, atau interaksi obat

Istilah ini digunakan oleh berbagai lembaga kesehatan global, seperti Institute for Safe Medication Practices (ISMP), untuk menandai obat-obatan yang perlu dikendalikan secara ketat dalam distribusi dan penggunaannya.

Mengapa Obat High Alert Perlu Penanganan Khusus?

Penanganan khusus pada high alert bertujuan untuk mencegah kesalahan yang bisa berakibat fatal. 

Obat-obatan ini biasanya digunakan untuk mengobati kondisi serius atau kronis yang memerlukan ketepatan dalam pemberian dosis dan pemantauan ketat terhadap efeknya. 

Oleh karena itu, baik tenaga kesehatan maupun apoteker harus memahami standar penanganan, pelabelan, serta edukasi pasien terkait penggunaan obat ini.

Contoh Obat yang Termasuk Kategori High Alert

Obat high alert apa saja yang harus diwaspadai? Berikut ini pembagiannya berdasarkan tempat penggunaan:

  • Kategori Obat High Alert di Fasilitas Kesehatan

Beberapa contoh yang umum di rumah sakit atau klinik meliputi:

  • Insulin: Digunakan untuk pasien diabetes; dosis berlebih dapat menyebabkan hipoglikemia berat.
  • Antikoagulan seperti Heparin: Risiko perdarahan fatal jika dosis tidak tepat.
  • Kemoterapi (seperti Doxorubicin): Dosis harus presisi dan diberikan oleh tenaga medis berpengalaman.
  • Elektrolit konsentrat seperti Kalium Klorida (KCl): Pemberian yang salah bisa menyebabkan gangguan jantung mendadak.
  • Obat High Alert di Apotek atau Penggunaan Mandiri

Beberapa obat yang dijual di apotik, baik dengan resep maupun bebas terbatas, juga termasuk dalam kategori ini:

  • Obat diabetes oral tertentu (misalnya Glibenclamide)
  • Obat tekanan darah tinggi dosis tinggi
  • Kortikosteroid oral jangka panjang Pemahaman yang kurang dapat menyebabkan kesalahan penggunaan, terutama jika pasien tidak berkonsultasi terlebih dahulu.

Risiko Penggunaan Obat High Alert Tanpa Pengawasan

Risiko-Penggunaan-Obat-High-Alert-Tanpa-Pengawasan-Mandira-Distra-Abadi

Tanpa edukasi yang tepat, penggunaan high alert secara mandiri berpotensi menimbulkan risiko kesehatan serius.

  • Potensi Kesalahan Dosis dan Efek Fatal

Kesalahan kecil dalam takaran bisa berdampak besar. Misalnya, pemberian insulin dalam jumlah berlebih bisa menurunkan gula darah secara drastis dan membahayakan nyawa.

  • Interaksi Berbahaya jika Salah Kombinasi

Beberapa obat high alert dapat bereaksi negatif bila dikombinasikan dengan obat lain, seperti NSAID, antibiotik, atau bahkan suplemen herbal. Konsultasi dengan apoteker atau dokter menjadi kunci untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

  • Risiko pada Pasien Anak, Lansia, dan Pasien Kronis

Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, atau pasien dengan penyakit kronis memiliki metabolisme dan sensitivitas berbeda terhadap obat. Kesalahan penggunaan bisa menyebabkan komplikasi serius atau memperburuk kondisi yang ada.

Butuh Informasi Lebih Lanjut soal Obat High Alert?

Kunjungi Website Mandira Distra Abadi untuk melihat daftar lengkap produk obat, termasuk kategori high alert. Anda juga dapat mengakses halaman prinsipal untuk rincian obat-obatan lainnya, atau hubungi kami untuk konsultasi produk. 

Jangan lewatkan juga berbagai tips kesehatan terbaru yang kami sajikan khusus untuk mitra industri dan tenaga medis.

Apa Itu Farmasi Klinis? Pahami Perannya dalam Dunia Medis

Dalam dunia medis, farmasi klinis adalah metode peracikan obat yang dinilai efektif. Pendekatan terapi yang aman tentu menjadi kebutuhan utama setiap pasien dengan kondisi kompleks. 

Oleh sebab itu peran farmasi klinis menjadi sangat penting. Cabang farmasi ini berfokus pada keterlibatan langsung apoteker dalam proses terapi, mulai dari pemilihan obat hingga pemantauan efeknya. 

Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai apa itu farmasi klinis, perbedaannya dengan farmasi komunitas, serta kontribusinya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

Apa Itu Farmasi Klinis?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai fungsi dan peran apoteker klinis dalam sistem pelayanan kesehatan, penting untuk memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan farmasi klinis dan bagaimana konsep ini berkembang dalam praktik medis profesional.

Definisi Farmasi Klinis Menurut Praktik Profesional

Farmasi klinis adalah cabang ilmu farmasi yang berfokus pada optimalisasi terapi obat bagi pasien secara individual. Praktik ini dilakukan oleh apoteker klinis yang bekerja langsung di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, atau puskesmas. 

Perbedaan Farmasi Klinis dan Farmasi Komunitas

Perbedaan utama antara farmasi klinis dan farmasi komunitas terletak pada lingkup pelayanan dan keterlibatan dalam terapi pasien. Farmasi komunitas beroperasi di apotek umum dengan fokus pada pelayanan obat kepada masyarakat. 

Sementara itu, farmasi klinis melibatkan interaksi langsung dengan tim medis, penyesuaian dosis, serta pemantauan terapi pasien secara menyeluruh di lingkungan klinis atau rumah sakit.

Tujuan dan Fungsi Farmasi Klinis

Sebelum memahami peran apoteker klinis secara praktis, penting bagi Anda mengetahui mengapa farmasi klinis dibutuhkan dalam sistem pelayanan kesehatan.

  • Mengoptimalkan Terapi Obat bagi Pasien

Salah satu tujuan utama farmasi klinis adalah memastikan pasien menerima terapi obat yang paling sesuai dengan kondisi kesehatannya. Farmasis klinis menilai riwayat medis, kondisi fisik, serta hasil laboratorium untuk memilih jenis dan dosis obat yang tepat.

  • Meningkatkan Efektivitas dan Keamanan Pengobatan

Dengan keterlibatan aktif dalam perencanaan terapi, apoteker klinis membantu meningkatkan efektivitas pengobatan sekaligus meminimalkan risiko kesalahan penggunaan obat. 

Mereka juga memastikan bahwa obat yang digunakan sesuai pedoman dan protokol medis yang berlaku.

  • Mengurangi Risiko Efek Samping dan Interaksi Obat

Farmasis klinis memiliki keahlian dalam mengidentifikasi potensi interaksi antar obat maupun efek samping yang mungkin terjadi. Melalui pemantauan berkala, mereka dapat menyarankan perubahan terapi jika ditemukan risiko yang membahayakan pasien.

Peran Farmasis Klinis di Fasilitas Kesehatan

Peran-Farmasis-Klinis-di-Fasilitas-Kesehatan-Mandira-Distra-Abadi

Farmasi klinis tidak hanya berperan dalam aspek teknis terapi obat, tetapi juga dalam mendukung proses penyembuhan secara menyeluruh melalui pendekatan yang kolaboratif.

  • Konseling Pasien dan Edukasi Penggunaan Obat

Farmasis klinis memberikan edukasi langsung kepada pasien mengenai cara penggunaan obat, waktu konsumsi, hingga efek yang mungkin dirasakan. Edukasi ini bertujuan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi yang diberikan.

  • Monitoring Efek Terapi dan Penyesuaian Dosis

Selama pengobatan berlangsung, apoteker klinis memantau efek obat terhadap kondisi pasien. Jika ditemukan tanda-tanda ketidaksesuaian, mereka dapat merekomendasikan penyesuaian dosis atau bahkan penggantian obat untuk menghindari komplikasi.

  • Kolaborasi dengan Dokter dan Tim Medis

Dalam praktiknya, farmasis klinis bekerja sama dengan dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya. Kolaborasi ini penting untuk merancang strategi terapi yang holistik dan berbasis bukti, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas hidup pasien.

Dukung Pelayanan Kesehatan Anda Bersama Mandira Distra Abadi

Mandira Distra Abadi hadir sebagai mitra terpercaya untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan bagi rumah sakit, klinik, dan fasilitas layanan kesehatan. Kunjungi halaman prinsipal untuk mengetahui rincian produk atau hubungi kami untuk kerja sama distribusi obat.

Jangan lewatkan juga artikel tips kesehatan lainnya untuk menambah insight Anda dalam dunia farmasi klinis.

Obat Suspensi: Pengertian dan Cara Kerjanya

Dalam dunia farmasi, tidak semua obat berbentuk tablet atau kapsul. Beberapa zat aktif justru lebih efektif dan mudah dikonsumsi dalam bentuk cair, salah satunya adalah obat suspensi. 

Bentuk sediaan ini sering digunakan untuk pasien anak-anak maupun dewasa yang kesulitan menelan obat padat. Selain itu, obat suspensi memiliki keunggulan dalam fleksibilitas dosis dan kenyamanan penggunaan. 

Untuk memahami bagaimana suspensi bekerja dan mengapa stabilitasnya sangat penting, mari kita bahas lebih lanjut mulai dari definisi hingga cara penyimpanannya yang tepat.

Apa Itu Obat Suspensi?

Suspensi adalah bentuk sediaan cair yang mengandung partikel zat aktif tidak larut yang tersuspensi dalam cairan pembawa. Partikel ini tidak larut sepenuhnya, tetapi tersebar merata sehingga membentuk campuran homogen sementara. 

Biasanya, obat suspensi digunakan untuk pasien yang kesulitan menelan tablet atau kapsul, terutama anak-anak dan lansia. Bentuk ini juga memungkinkan pengaturan dosis yang lebih fleksibel dan rasa yang lebih dapat diterima.

Perbedaan Obat Suspensi dan Sediaan Cair Lainnya

Berbeda dengan larutan, di mana zat aktif terlarut sepenuhnya, suspensi mempertahankan partikel padat di dalam cairan.

Sementara, emulsi melibatkan campuran dua cairan tak saling larut, suspensi hanya terdiri dari partikel padat dalam fase cair. 

Hal ini membuat stabilitas fisik suspensi lebih menantang dan memerlukan agen pengental atau surfaktan untuk mencegah pengendapan terlalu cepat.

Bagaimana Cara Kerja Obat Suspensi?

Suspensi bekerja dengan melepaskan zat aktif dari partikel tersuspensi saat dikonsumsi atau diaplikasikan. Zat aktif kemudian diserap oleh tubuh melalui saluran pencernaan (untuk suspensi oral) atau permukaan kulit (untuk suspensi topikal). 

Karena partikel tidak larut, pelepasan bisa berlangsung lebih lambat dibandingkan larutan, sehingga dapat memberikan efek berkepanjangan atau terkontrol.

Jenis-Jenis Obat Suspensi

Jenis-Jenis-Obat-Suspensi-Mandira-Distra-Abadi

Setelah memahami pengertian dan manfaat Suspensi, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai jenisnya. Tiap jenis memiliki karakteristik dan penggunaan yang berbeda sesuai kebutuhan terapi pasien.

  • Suspensi Oral: Contoh dan Penggunaan

Suspensi oral banyak digunakan untuk antibiotik seperti amoxicillin, antasida, dan obat antipiretik. Obat ini umumnya diberikan dalam bentuk kering dan perlu dicampur dengan air sebelum digunakan, lalu dikocok agar partikel tersebar merata.

  • Suspensi Topikal dan Parenteral

Suspensi topikal diaplikasikan langsung ke kulit, seperti pada lotion antijamur. Sedangkan suspensi parenteral disuntikkan, misalnya kortikosteroid intramuskular, yang membutuhkan stabilitas tinggi dan kontrol partikel ketat untuk keamanan pasien.

  • Suspensi Berdasarkan Ukuran Partikel dan Tujuannya

Suspensi juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel mikrosuspensi atau nanosuspensi yang masing-masing memengaruhi laju pelepasan zat aktif dan area permukaan yang terserap oleh tubuh.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaannya 

Dalam penggunaan obat suspensi, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan agar efektivitas obat tetap optimal dan aman dikonsumsi. Berikut penjelasannya.

  • Pentingnya Pengocokan Sebelum Penggunaan

Karena partikel cenderung mengendap selama penyimpanan, penting untuk mengocok botol suspensi secara merata sebelum digunakan. Hal ini memastikan dosis yang diberikan sesuai dan konsisten.

  • Penyimpanan Obat Suspensi agar Tetap Stabil

Suhu penyimpanan yang tepat sangat penting. Sebagian suspensi harus disimpan dalam lemari pendingin, sementara lainnya cukup pada suhu ruang. Hindari paparan cahaya langsung dan pastikan tutup botol selalu tertutup rapat untuk menjaga kualitas obat.

Ingin Menyediakan Produk Suspensi Berkualitas?

Mandira Distra Abadi menyediakan berbagai produk obat suspensi terpercaya untuk kebutuhan industri dan fasilitas kesehatan.

Hubungi kami untuk kerja sama dan pemesanan obat. Jangan lewatkan juga artikel terkait tips kesehatan lainnya dan informasi seputar jenis obat yang aman dan tepat untuk dikonsumsi.

Alur Pengadaan Obat PBF yang Aman Sesuai Standar CDOB

Proses pengadaan obat yang efisien dan terstandar adalah elemen krusial dalam operasional setiap apotek, klinik, maupun instalasi farmasi rumah sakit. Salah langkah dalam proses ini tidak hanya berisiko menyebabkan kekosongan stok yang krusial, tetapi juga dapat sangat memengaruhi arus kas dan kepercayaan pasien terhadap layanan Anda. Oleh karena itu, memahami alur pengadaan yang benar bukanlah sekadar tugas administratif, melainkan sebuah strategi inti untuk keberlangsungan bisnis di sektor kesehatan.

Kunci utamanya terletak pada pemahaman alur yang tepat dan pemilihan mitra Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang profesional dan terpercaya. PBF berperan sebagai penghubung vital antara produsen dengan fasilitas pelayanan kefarmasian Anda, memastikan setiap produk terjamin kualitas dan legalitasnya. 

Baca Juga: Peran Penting Apoteker di Distributor Obat-obatan Farmasi

Artikel ini akan membedah tuntas alur pengadaan obat yang aman dan sesuai standar, langkah demi langkah, untuk membantu Anda mengoptimalkan operasional dan memberikan pelayanan terbaik.

Pengertian Pedagang Besar Farmasi 

Apa itu PBF? PBF atau pedagang besar farmasi merupakan perusahaan berbadan hukum yang memiliki izin melaksanakan pengadaan, penyimpanan, sampai distribusi obat dan bahan obat sesuai ketentuan perundang-undangan. 

Salah satu PBF yang sudah berpengalaman dalam bidang penyuplai produk kefarmasian adalah PT Mandira Distra Abadi. Dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, PBF PT Mandira Distra Abadi melakukan distribusi obat dengan alur sebagai berikut.

Pentingnya Kepatuhan CDOB dalam Alur Pengadaan Obat

Seluruh alur pengadaan obat di PBF yang profesional wajib berpedoman pada Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). CDOB adalah standar yang ditetapkan oleh BPOM untuk memastikan mutu dan keamanan obat selama proses distribusi, mulai dari pengadaan hingga sampai ke tangan pasien. Kepatuhan terhadap CDOB menjamin bahwa obat tidak rusak, tidak terkontaminasi, dan tidak dipalsukan. Di Mandira Distra, prinsip CDOB adalah landasan utama dalam setiap langkah operasional kami.

Alur Pengadaan Obat dari PBF

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai PBF, berikut kami jelaskan bagaimana alur pengadaan obat yang biasa dilakukan oleh PBF.

1.  Pengadaan dan Pemesanan

PBF pengadaan dan pemesanan Mandira Distra Distributor Obat Pedagang Besar Farmasi

Pertama, Pedagang Besar Farmasi melaksanakan proses pengadaan dan pemesanan barang. Dalam melaksanakan pengadaan dan pemesanan, terdapat beberapa faktor yang mendasarinya. Faktor-faktor tersebut meliputi riwayat penjualan, permintaan pasar, program pihak marketing, serta pareto. Lantas, seperti apa prinsip pareto dalam PBF? 

Dalam konteks pengadaan produk farmasi, PBF perlu melakukan analisis terhadap kebutuhan barang yang memiliki banyak peminatnya atau biasa disebut sebagai barang dengan kebutuhan yang tinggi (high demand). Sebagai contoh, obat batuk, pilek, asam lambung, dan demam merupakan produk farmasi dengan kebutuhan yang tinggi di pasar farmasi. 

Berdasarkan analisis tersebut, produk farmasi dengan kebutuhan yang tinggi akan ditingkatkan jumlah pengadaannya. Hal ini bertujuan agar kebutuhan pasar terhadap produk tersebut dapat tercukupi. 

Selanjutnya, dalam melakukan pengadaan, Apoteker Penanggung Jawab (APJ) dari PBF berkoordinasi dengan supervisor penjualan serta bagian pemasaran.

Koordinasi yang strategis diperlukan dalam pembuatan daftar kebutuhan barang secara tepat. Oleh distributor obat, pengadaan barang dibedakan menjadi 3 jenis, antara lain:

  • Pengadaan produk reguler
  • Pengadaan produk e-catalogue
  • Pengadaan obat-obatan narkotika/psikotropika/prekursor (NPP)

2.  Penerimaan Barang

PBF penerimaan barang Mandira Distra Distributor Obat Pedagang Besar Farmasi

Pada saat penerimaan barang, pedagang besar farmasi perlu melakukan pengecekan ulang terkait kondisi, kelengkapan, hingga jaminan produk yang diterima. Bagian transit atau ekspedisi harus melakukan pemeriksaan dengan melakukan checklist pada faktur pembelian serta rincian Surat Kirim Barang.

Pengecekan ini harus dilakukan untuk menyesuaikan prosedur pelaksanaan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik). Berikut ini adalah unsur-unsur yang perlu diperiksa kembali dalam proses penerimaan barang:

  • Nama supplier obat
  • Nama barang
  • Nomor bets
  • Jumlah fisik
  • Tanggal kedaluwarsa
  • Kondisi keutuhan fisik barang

3.  Penyimpanan

PBF penyimpanan barang Mandira Distra Distributor Obat Pedagang Besar Farmasi

Produk yang telah diterima dan melalui pemeriksaan ketat selanjutnya disimpan oleh bagian penyimpanan dengan sistem FEFO (First Expired First Out). Artinya, obat yang masa kadaluarsanya lebih cepat disalurkan terlebih dahulu.

Selain itu, penyimpanan obat-obatan juga harus disimpan pada rak-rak dan disusun berdasarkan golongan obat, jenis produk, kategori fast moving atau slow moving, serta berdasarkan analisis efisiensi kerja.

Barang yang disimpan di area penyimpanan supplier obat harus pada kondisi yang sesuai berdasarkan petunjuk penyimpanan sesuai ketentuan pabrik (produsen).

4.  Penerimaan Pesanan

Sebelum didistribusikan ke berbagai fasilitas kefarmasian, penyuplai atau PBF terlebih dulu menerima pesanan. Penerimaan Surat Pesanan (SP) bisa melalui dua skema, yaitu:

  • Melalui salesman di fasilitas kefarmasian pelanggan, atau
  • Menerima pesanan langsung via telepon/fax.

Surat Pesanan (SP) adalah berupa surat tertulis yang ditandatangani Apoteker Penanggung Jawab (APJ). Sedangkan, pemesanan produk NPP (Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor) harus dengan Surat Pesanan khusus yang ditandatangani Apoteker Penanggung jawab Apotek dan berstempel asli.

5.  Pengiriman Pesanan

Apabila Surat Pesanan telah diterima, selanjutnya supplier obat menyiapkan barang pesanan yang dilakukan oleh bagian logistik. Umumnya, pengiriman obat/bahan obat dilaksanakan oleh pihak ketiga yang telah bersertifikat CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) dari BPOM.

6.  Penagihan Pembayaran

Penjualan yang dilakukan oleh PBF biasanya dilakukan secara kredit. Outlet sarana kefarmasian membuat pesanan ke salesman. Selanjutnya, faktur penjualan dibuat lalu dikirim bersama barang pesanan ke outlet bersangkutan.

Apoteker penanggung jawab harus menandatangani faktur penjualan dan dibubuhi stempel. Kemudian faktur tersebut disimpan oleh PBF sebagai piutang.

Saat faktur penjualan jatuh tempo, oleh PBF diberikan kepada salesman atau kolektor untuk selanjutnya menagih ke outlet.

Penting sekali bagi penjual obat untuk cermat dalam memilih supplier. Dengan memilih PBF yang tepat, Anda akan memperoleh produk pada harga terbaik secara mudah dan efisien.

Memilih PBF yang Tepat: Kunci Sukses Bisnis Farmasi Anda

Penting sekali bagi penjual obat untuk cermat dalam memilih supplier. Dengan memilih PBF yang tepat, Anda akan memperoleh produk pada harga terbaik secara mudah dan efisien.

Peran Krusial Apoteker Penanggung Jawab (APJ)

Di setiap PBF, termasuk Mandira Distra, seorang Apoteker Penanggung Jawab (APJ) memegang peran sentral. APJ bertanggung jawab untuk memastikan seluruh proses, mulai dari pengadaan, penyimpanan, hingga penyaluran, telah sesuai dengan standar CDOB dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kehadiran APJ yang kompeten adalah jaminan mutu dan legalitas bagi setiap produk yang Anda terima.

Tanya Jawab Seputar Pengadaan Obat di PBF

Apakah bisa memesan obat dalam jumlah kecil?

Tentu, PBF melayani pemesanan dalam berbagai skala, namun setiap PBF mungkin memiliki kebijakan minimal order yang berbeda. Hubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut.

Bagaimana jika terjadi kerusakan barang saat pengiriman?

PBF yang patuh pada CDOB memiliki prosedur penanganan keluhan dan pengembalian barang (retur) yang jelas. Pastikan Anda langsung melapor sesuai prosedur yang berlaku jika menemukan kerusakan.

Apakah Mandira Distra melayani pengiriman ke seluruh Indonesia? 

Mandira Distra memiliki jaringan distribusi yang luas. Untuk mengetahui cakupan area layanan kami secara detail, silakan kunjungi halaman kontak kami.

Baca Juga: Tips Memilih Supplier Vitamin untuk Bisnis Apotek

Bermitra dengan Mandira Distra

Baca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini. Daftar obat yang kami distribusikan berdasarkan perusahaan produksi obat mitra kami dapat Anda temukan di halaman prinsipal kami. Jika Anda adalah pabrik obat maupun retail obat yang membutuhkan kerjasama dan informasi lebih tentang Mandira sebagai distributor farmasi, dapat menghubungi kami di sini

Apa Itu Eksipien dalam Obat? Ini Penjelasannya

Dalam dunia farmasi, eksipien adalah komponen penting dalam setiap sediaan obat yang seringkali luput dari perhatian. 

Artikel ini akan membahas secara ringkas dan jelas mengenai pengertian eksipien, perbedaannya dengan zat aktif obat, alasan mengapa eksipien sangat penting dalam formulasi obat, serta jenis dan contoh eksipien yang umum digunakan di industri farmasi

Pengertian Eksipien dalam Obat

Eksipien adalah bahan non-aktif yang digunakan dalam formulasi obat untuk membantu proses pembuatan, meningkatkan stabilitas, serta mempermudah konsumsi obat oleh pasien. 

Perbedaan Eksipien dan Zat Aktif (API)

Zat aktif atau Active Pharmaceutical Ingredient (API) adalah komponen utama yang memberikan efek pengobatan. Sebaliknya, eksipien tidak memiliki efek biologis terhadap tubuh, namun fungsinya mendukung kerja zat aktif. 

Mengapa Eksipien Penting dalam Formulasi Obat?

Meski tidak bersifat aktif, eksipien memiliki fungsi krusial dalam memastikan obat bekerja secara optimal dan mudah digunakan. Berikut alasannya:

  • Membantu Menjaga Stabilitas dan Ketersediaan Obat dalam Tubuh

Eksipien memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan zat aktif dari pengaruh lingkungan seperti suhu, kelembaban, atau cahaya. Selain itu, eksipien juga berkontribusi terhadap bioavailabilitas, yaitu seberapa besar zat aktif yang bisa diserap tubuh.

  • Membentuk Tampilan, Tekstur, dan Rasa yang Meningkatkan Kepatuhan

Eksipien digunakan untuk meningkatkan karakteristik fisik obat, seperti warna, tekstur, dan rasa. Ini sangat berguna pada obat anak-anak atau lansia yang sering kali enggan minum obat karena rasanya tidak enak atau bentuknya sulit ditelan.

  • Mendorong Kepatuhan Pasien dalam Penggunaan Obat

Obat dengan eksipien yang tepat akan lebih mudah digunakan, tidak cepat rusak, dan memiliki masa simpan lebih lama. Semua ini meningkatkan kemungkinan pasien untuk mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.

Jenis-Jenis Eksipien Berdasarkan Fungsinya

Jenis-Jenis-Eksipien-Berdasarkan-Fungsinya-Mandira-Distra-Abadi

Setiap eksipien memiliki peran tertentu dalam formulasi obat. Berikut adalah pengelompokan eksipien berdasarkan fungsi utamanya dalam proses pembuatan dan penggunaan obat:

  • Pengikat, Pelicin, dan Pengisi

Pengikat digunakan untuk menyatukan bahan dalam tablet, contohnya povidone. Pelicin seperti magnesium stearate membantu bahan aktif tidak menempel pada alat produksi. 

Sementara pengisi seperti laktosa dan selulosa menambah volume obat agar dosis bisa tercapai.

  • Pewarna, Pemanis, dan Penyalut

Eksipien ini berfungsi menambah daya tarik visual dan rasa. Pewarna memberikan identitas visual, pemanis menutupi rasa pahit, dan penyalut melindungi obat dari lingkungan serta mengatur pelepasan zat aktif di saluran pencernaan.

  • Disintegran dan Penstabil

Disintegran membantu tablet hancur dalam tubuh agar zat aktif bisa diserap lebih cepat. Penstabil menjaga agar komponen obat tidak bereaksi atau terdegradasi sebelum waktunya.

Contoh Eksipien yang Umum Digunakan

Beberapa eksipien digunakan secara luas karena efektivitas dan keamanannya telah terbukti. Berikut ini adalah contoh eksipien yang sering ditemukan dalam berbagai sediaan obat:

  • Lactose, Microcrystalline Cellulose, dan Povidone

Lactose digunakan sebagai pengisi, microcrystalline cellulose sebagai pengikat dan pengisi, sementara povidone dikenal sebagai pengikat yang sangat larut dalam air.

  • Titanium Dioxide, Talc, dan Magnesium Stearate

Titanium dioxide digunakan sebagai pewarna putih, talc sebagai pelicin, dan magnesium stearate untuk mencegah bahan menempel pada mesin tablet.

  • Eksipien Alami vs Sintetik

Eksipien alami berasal dari tumbuhan seperti pati jagung, sedangkan sintetik dibuat secara kimiawi, seperti polyethylene glycol. Pemilihan jenis eksipien tergantung pada kebutuhan formulasi dan keamanan pasien.

Secara keseluruhan eksipien adalah bahan yang digunakan untuk formulasi obat untuk menjaga kestabilan zat aktif dalam obat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai formulasi obat dan bahan eksipien yang digunakan, Anda dapat mencari informasi lebih detail di Mandira Distra Abadi.

Cek juga berbagai produk farmasi kami di halaman prinsipal, atau hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut. Kunjungi halaman tips kesehatan kami untuk insight lainnya.

Kenali 7 Ciri Sistem Kekebalan Tubuh Menurun dan Cara Meningkatkannya

Ciri-ciri sistem kekebalan tubuh menurun bisa dikenali dari gejala ringan seperti mudah lelah, sering flu, hingga masalah pencernaan yang terus berulang. Ketika imunitas tubuh melemah, kemampuan tubuh untuk melawan virus, bakteri, maupun patogen lain jadi tidak optimal. 

Akibatnya, tubuh jadi lebih rentan terserang penyakit, bahkan bisa memicu kondisi kronis jika dibiarkan. Menurunnya kekebalan tubuh bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan yang buruk, kurang tidur, stres berkepanjangan, hingga kurangnya aktivitas fisik. 

Salah satu langkah penting untuk menjaga daya tahan tubuh tetap optimal adalah dengan memastikan metabolisme tubuh berjalan dengan baik. Anda bisa mulai dengan membaca artikel 7 Cara Memperbaiki Metabolisme Tubuh sebagai panduan awal untuk meningkatkan energi dan imunitas secara alami. 

Yuk, simak penjelasan selengkapnya mengenai tanda-tanda sistem imun melemah dan cara efektif untuk mengatasinya!

Apa Itu Sistem Kekebalan Tubuh dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Sistem kekebalan tubuh merupakan sistem pertahanan dalam tubuh yang berperan melawan infeksi yang dapat mengancam kesehatan seperti bakteri, virus dan kuman. 

Cara kerja sistem kekebalan tubuh adalah dengan mengenali serta melawan antigen. Jika ada antigen yang masuk ke tubuh, sistem ini akan memberikan respon dan menghasilkan zat untuk memusnahkan antigen tersebut.

7 Ciri Sistem Kekebalan Tubuh yang Melemah

Berikut ini 7 ciri-ciri sistem kekebalan tubuh menurun yang perlu Anda ketahui:

1. Sering Mengalami Flu atau Infeksi

Flu dan Infeksi merupakan tanda bahwa tubuh sedang terserang virus atau bakteri. Jika Anda sering mengalami flu atau infeksi, artinya sistem imunitas gagal melawan antigen yang berarti sistem kekebalan tubuh sedang menurun.

2. Luka Sulit Sembuh

Saat terluka, tubuh manusia dapat memproduksi protein yang bisa  menyembuhkan luka secara alami. Akan tetapi tingkat kecepatan regenerasi kulit ini sangat dipengaruhi oleh sistem imun. Jika proses penyembuhan lama, bisa jadi sistem kekebalan tubuh Anda sedang menurun.

3. Mudah Lelah dan Kurang Energi

Tubuh mudah merasa lelah meski tidak melakukan aktivitas berat? Itu merupakan ciri-ciri kekebalan tubuh menurun. Saat imunitas menurun, tubuh harus bekerja keras agar tetap sehat. Semakin banyak tenaga yang digunakan sistem imun, maka tubuh akan semakin mudah merasa lelah. 

4. Masalah Pencernaan 

Sistem kekebalan tubuh yang menurun bisa menyebabkan masalah pencernaan. Biasanya orang yang sistem imunnya lemah akan lebih mudah mengalami diare atau sembelit.

5. Sering Sariawan atau Infeksi Jamur di Mulut

Sering sariawan tanpa sebab juga merupakan tanda sistem kekebalan tubuh tengah menurun. Sariawan terjadi karena adanya infeksi pada mulut yang disebabkan menurunnya kemampuan sistem imun untuk melawan jamur dan bakteri.

6. Alergi yang Meningkat

Ciri-ciri kekebalan tubuh menurun yang selanjutnya adalah alergi meningkat. Hal ini karena sistem imun tidak mampu melawan bakteri dan virus penyebab alergi dengan baik sehingga membuat tubuh rentan terpapar.

7. Berat Badan Tidak Stabil

Sistem kekebalan tubuh yang tidak baik dapat menyebabkan masalah pencernaan. Imbasnya berat badan menjadi tidak stabil karena berkurangnya kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Penyebab Sistem Kekebalan Tubuh Menurun

Ada banyak faktor yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun. Berikut diantaranya:

  • Kekurangan asupan nutrisi
  • Memiliki riwayat penyakit tertentu
  • Jarang berolahraga
  • Tidak cukup tidur
  • Dehidrasi
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Gejala stress

Cara Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Jika mengalami ciri-ciri sistem kekebalan tubuh menurun, lakukan cara berikut ini untuk meningkatkannya. Meliputi:

1. Mengonsumsi Makanan Bergizi

Memenuhi kebutuhan nutrisi harian merupakan salah satu cara untuk menjaga kekebalan tubuh. Caranya adalah konsumsi makanan bergizi seimbang seperti sayur, buah, protein, dan makanan kaya antioksidan.

2. Tidur yang cukup dan berkualitas

Menjaga tidur berkualitas minimal 7-8 jam per malam bisa membuat sistem imunitas tubuh meningkat. Dengan tidur cukup metabolisme tubuh berjalan baik sehingga regenerasi sel dapat bekerja dengan baik untuk melawan bakteri, virus dan kuman.

3. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik membantu meningkatkan produksi sel imun. Dengan rutin berolahraga fungsi neutrophil atau kemampuan sel darah putih untuk membunuh mikroorganisme akan meningkat.

4. Mengelola Stres

Masalah psikologis seperti stres kronis bisa menekan respons imun tubuh. Untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, kelola stress yang baik dan hindari pemicunya

Sistem imun memiliki peran penting untuk memastikan tubuh selalu sehat. Maka dari itu, jika menunjukkan ciri-ciri sistem kekebalan tubuh menurun, sebaiknya segera perbaiki pola makan dan pola hidup agar sistem imun bisa meningkat. 

Salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh, terutama bagi orang tua, adalah dengan memastikan asupan nutrisi yang cukup. Ketahui 16 zat dan vitamin yang berperan dalam menjaga daya tahan tubuh untuk orang tua, agar tetap sehat dan aktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Percayakan kebutuhan obat Anda pada Mandira, distributor obat berkualitas dengan jaringan di seluruh Indonesia.

Dapatkan daftar rincian obat-obatan kami di halaman principal. Hubungi kontak kami sekarang untuk konsultasi dan mendapatkan informasi lebih detail terkait obat-obatan yang Anda butuhkan. Jangan lupa juga, cek berbagai tips kesehatan terkini, di halaman blog kami.