...

Waspada! Kenali Gejala Pankreas Stadium Awal

Kanker pankreas merupakan penyakit yang menyerang organ pankreas, hal ini tentu sangat berbahaya mengingat pankreas merupakan organ yang memiliki fungsi vital dalam tubuh. Sebelum seseorang divonis menderita kanker pankreas, tentu akan merasakan gejala pankreas stadium awal. Maka, sebaiknya Anda waspadai gejala tersebut.

Kanker merupakan penyakit yang sangat berbahaya, dan perlu penanganan medis yang tepat. Sebaiknya hal ini tidak terjadi pada Anda, lakukan dan mulai mengenali Jenis Kanker dan Cara Hidup Sehat Hindari Kanker sejak dini. 

7 Gejala Pankreas Stadium Awal

Bagi penderita kanker pankreas mereka tidak akan merasakan gejala apapun di awal gangguannya, dan jika penderita mulai merasakan gejalanya biasanya kanker sudah tumbuh dan menyebar ke area sekitarnya. Meskipun demikian, merasakan satu atau dua gejala belum berarti orang tersebut terindikasi mengidap kanker ini, sehingga untuk memastikan gejala ini perlu adanya pemeriksaan dokter terlebih dahulu. Berikut kondisi yang umumnya menjadi gejala kanker pankreas.

1. Peningkatan Kadar Gula Darah

Gejala pertama yaitu meningkatnya kadar gula darah yang ada di tubuh penderita. Beberapa penderita bahkan mengalami diabetes karena adanya hambatan produksi insulin jika sudah mulai bertumbuh sel kanker.

2. Kulit dan Mata Berwarna Kekuningan

Jika seseorang menderita kanker pankreas, maka aliran empedu yang berasal dari hati dapat tersumbat. Hal ini dapat meningkatkan bilirubin yang terdapat di dalam darah, sehingga menyebabkan bagian kulit dan mata penderita kanker mulai berwarna kekuningan.

3. Mual serta Muntah

Bagi sebagian orang, kondisi mual dan muntah mungkin saja terjadi. Hal ini memang bisa disebabkan oleh berbagai faktor kesehatan.

Namun, jika terjadi secara berulang atau terus menerus, sehingga berdampak terhadap menurunnya berat badan secara drastis, maka hal tersebut perlu diwaspadai. Bisa saja, ini merupakan salah satu gejala stadium awal dari kanker pankreas.

4. Pembekuan Darah

Gejala pankreas stadium awal yang selanjutnya yaitu terjadinya pembekuan darah. Hal ini dapat ditandai dengan munculnya gumpalan darah di bagian pembuluh darah besar, terutama untuk bagian kaki. Ini juga disebut dengan kondisi trombosis vena.

5. Urin Berwarna Gelap

Selanjutnya, urin yang berwarna gelap juga dapat menjadi salah satu hal gejala yang umum terjadi. Maka dari itu, jika menemukan tanda kesehatan yang satu ini, maka sebaiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter.

6. Kehilangan Nafsu Makan

Kehilangan nafsu makan tidak selalu berkaitan dengan kanker karena bisa saja disebabkan oleh faktor lainnya. Namun, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang maka bisa kita waspadai sebagai gejala dari kanker pankreas, dan tentu lebih baik untuk langsung berkonsultasi dengan dokter mengenai masalah nafsu makan untuk mendapatkan informasi yang valid. 

7. Nyeri Perut

Apabila sel kanker sudah mulai membesar, maka penderitanya biasanya akan merasakan nyeri di bagian perut, terutama di bagian kiri atas, lalu menyebar ke bagian belakang. Rasa nyeri tersebut dapat bertambah jika penderitanya sedang berbaring atau makan.

Pencegahan untuk Kanker Pankreas 

Kanker salah satu penyakit yang sebaiknya dihindari sejak dini, dan upaya pencegahan dapat kita lakukan sendiri dengan merubah kebiasaan buruk. Masih banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan, ternyata berpotensi terkena penyakit kanker khususnya pada organ pankreas. Berikut ini kami berikan penjelasan mengenai pola hidup yang tidak sehat, dan berpotensi mengakibatkan kanker pankreas. 

1. Hindari Merokok

Pertama, sebaiknya Anda menghindari merokok, karena hal ini dapat meminimalisir risiko munculnya berbagai jenis kanker.

2. Hindari Konsumsi Alkohol

Kedua, alkohol juga sebaiknya dihindari, terutama konsumsi rutin dan berlebihan. Hal tersebut dapat memicu munculnya berbagai risiko kesehatan, termasuk kanker.

3. Atur Pola Makan yang Sehat

Mengatur pola makan merupakan hal yang tidak bisa diremehkan, karena berat badan perlu dikontrol untuk meminimalisir berbagai risiko penyakit.

4. Kurangi Konsumsi Minuman Manis dan Daging Olahan

Terlalu banyak mengonsumsi minuman manis dan daging olahan bisa menjadi pemicu munculnya kanker bahkan berbagai penyakit. Sebaiknya, seimbangkan makananan sehat dengan konsumsi sayur dan buah.

5. Batasi Paparan Bahan Kimia

Paparan bahan kimia yang berlebihan, seperti zat karsinogenik dapat memicu terbentuknya sel kanker. Zat karsinogenik sendiri sangat mudah kita temukan di lingkungan sekitar, seperti dari asap Kendaraan, rokok dan asap rokok, hingga sinar ultraviolet.

Demikian penjelasan mengenai gejala pankreas stadium awal, diharapkan dengan mengetahui informasi ini Anda dapat merubah kebiasaan yang berpotensi menimbulkan penyakit kanker pankreas.

Selanjutnya Anda dapat Waspadai Minuman dan Makanan Penyebab Kanker, karena salah satu faktor penyebab terkena kanker yaitu dari konsumsi makanan yang tidak sehat. Anda dapat memperoleh obat-obatan berkualitas dari Mandira, distributor obat-obatan resmi dan original. Daftar rincinya dapat ditemukan di halaman prinsipal kami. Anda juga bisa memperoleh informasi lanjutan dengan menghubungi kami di sini dan membaca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini.

Benerkah Kanker Pankreas Disebabkan oleh Keturunan?

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan penyakit kanker yang dapat menyerang berbagai bagian tubuh, salah satunya pankreas. Sama seperti kanker lainnya, kanker pankreas disebabkan oleh berbagai hal, sehingga penting untuk mewaspadainya.

Apa saja penyebab dan faktor risiko dari penyakit kanker pankreas ini? Baca penjelasan berikut hingga tuntas dan pastikan Anda tetap menjaga kesehatan supaya terhindar dari kanker dengan Mengenal Jenis Kanker dan Cara Hidup Sehat Hindari Kanker. Jika Anda membutuhkan obat medis dengan resep dokter, Anda dapat memperolehnya dari Mandira, salah satu distributor obat terpercaya di Indonesia.

Penjelasan Mengenai Kanker Pankreas

Kanker pankreas merupakan kondisi ketika adanya pertumbuhan sel kanker di jaringan pankreas. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, namun lebih cenderung untuk menyerang orang yang telah berusia 55 tahun ke atas.

Perlu diketahui bahwa pankreas mempunyai berbagai fungsi vital bagi tubuh, misalnya untuk memproduksi hormon insulin dan glukagon. Hormon insulin berguna untuk menjaga kadar gula darah bagi tubuh, sehingga tetap berada dalam kondisi stabil.

Jika masih berada dalam stadium awal, gejala kanker pankreas masih terasa cukup ringan bahkan bisa saja tidak ada gejala, sehingga seringkali tidak diketahui oleh penderitanya. Gejala kanker ini biasanya akan lebih terlihat jika sel kanker sudah menyebar ke bagian organ tubuh lainnya dan menjadi semakin berbahaya.

Kanker pankreas adalah salah satu jenis penyakit yang terbilang cukup mematikan, sehingga perlu diwaspadai sejak dini. Mengetahui penyebab dan faktor risikonya, dapat menjadi tindakan pencegahan yang baik.

Kanker Pankreas Disebabkan oleh?

Kondisi kanker pankreas dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk berbagai faktor risikonya. Berikut adalah hal-hal yang sebaiknya Anda waspadai, karena bisa menjadi penyebab dari munculnya gejala kanker pankreas:

1. Faktor Genetika atau Keturunan

Sebagian besar orang mungkin sudah pernah mendengar bahwa penyebab dari kanker pankreas salah satunya adalah faktor keturunan atau genetika. Tentu saja hal ini benar, karena memiliki riwayat keluarga penderita kanker pankreas merupakan penyebab atau faktor risiko yang pertama.

Jika ada anggota keluarga yang menderita kanker, baik kanker pankreas maupun kanker di bagian tubuh lainnya, maka hal ini dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker. Selanjutnya, riwayat penyakit pankreatitis juga sebaiknya diwaspadai.

2. Faktor Usia

Penyebab kedua dan yang sudah cukup umum yaitu faktor usia. Seperti yang sudah sempat dibahas sebelumnya, kanker pankreas biasanya menyerang penderita yang sudah berumur 55 tahun atau lebih.

3. Obesitas

Penyebab atau faktor risiko yang berikutnya yaitu obesitas. Kondisi yang satu ini memang dapat menjadi penyebab berbagai jenis penyakit, namun untuk pengidap obesitas sendiri sangat rentan terkena kanker pankreas. 

Hal ini disebabkan karena adanya peradangan yang disebabkan oleh lemak visceral, lemak yang mengelilingi organ vital. Jumlah lemak visceral yang berlebih dapat mempengaruhi proses tertentu dalam tubuh, termasuk juga cara tubuh untuk mengelola hormon seperti insulin dan estrogen. Aturlah pola hidup dan pola makan yang sehat, supaya berat badan Anda bisa tetap stabil dan kondisi badan pun sehat.

4. Golongan Darah

Dengan memiliki golongan darah tertentu juga dapat meningkatkan faktor risiko terkena kanker pankreas, yaitu golongan darah A, B, serta AB. Menurut penelitian, orang yang memiliki golongan darah A memiliki peluang 32% lebih tinggi terkena kanker pankreas, untuk golongan darah AB 51%, dan golongan darah B 72%. 

Dalam penelitian tersebut, ditemukan dari 17% kasus pankreas disebabkan oleh warisan golongan darah non-O

5. Rokok dan Alkohol

Untuk menjalani pola hidup yang sehat, rokok dan alkohol merupakan dua hal yang perlu dihindari. Dengan mengonsumsi rokok atau alkohol, maka faktor risiko untuk terkena kanker dapat meningkat, termasuk kanker pankreas.

6. Daging Merah Berlebihan

Selain rokok dan alkohol, konsumsi daging merah yang berlebihan juga dapat menjadi penyebabnya. Maka dari itu, sebaiknya Anda menjaga pola makan yang sehat, serta memperbanyak untuk memakan buah dan sayur.

7. Penyakit Tertentu

Kanker pankreas disebabkan oleh berbagai hal, termasuk beberapa jenis penyakit yang dapat meningkatkan faktor risikonya. Misalnya, diabetes, pankreatitis kronis, gingivitis, dan periodontitis.

Itulah berbagai penjelasan tentang kanker pankreas, termasuk hal-hal yang bisa menjadi penyebab atau faktor risikonya. Pada dasarnya, faktor genetika dapat menjadi salah satunya, sehingga jika ada riwayat penyakit tersebut dari keluarga, maka ada baiknya untuk diwaspadai.

Selain itu, kanker pankreas disebabkan oleh pola hidup dan makanan yang tidak sehat, maka mulai lah Waspadai Minuman dan Makanan Penyebab Kanker sejak dini. Pastikan bahwa Anda tetap menjalani pola hidup sehat, jika membutuhkan obat atau vitamin, Anda dapat memperolehnya sesuai dengan resep dokter dari Mandira, distributor obat-obatan resmi dan original. Daftar rincinya dapat ditemukan di halaman prinsipal kami. Anda juga bisa memperoleh informasi lanjutan dengan menghubungi kami di sini dan membaca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini.

Gejala Usus Buntu Seperti Apa? Berikut Penjelasannya!

Apendisitis atau radang usus buntu merupakan gangguan peradangan pada apendiks, salah satu organ tubuh yang tersambung pada usus besar. Penyakit ini sangat umum di dengar oleh masyarakat, kendati demikian masih banyak yang belum mengetahui gejala usus buntu seperti apa.

Melalui artikel ini, Anda dapat lebih mengenal tentang apa itu usus buntu dan berbagai gejala serta penyebabnya. Pastikan bahwa Anda mewaspadai penyakit yang satu ini, serta tetap menjalani pola hidup yang sehat dengan mengonsumsi 7 Jenis Makanan yang Mengandung Banyak Protein. Jika membutuhkan obat medis dengan resep dokter, Anda dapat memperolehnya dari Mandira, salah satu distributor obat terpercaya di Indonesia.

Kenali Apa itu Usus Buntu

Usus buntu adalah kondisi ketika munculnya peradangan yang menyebabkan terjadinya pembengkakan di bagian usus buntu (apendiks). Bagian tersebut berupa kantong berukuran kecil sekitar 5-10 centimeter. Organ ini terletak di bagian awal dari usus besar, atau di perut bagian kanan bawah.

Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab dari penyakit ini, termasuk ketika usus buntu tersumbat karena faktor tertentu.

Gejala Usus Buntu Seperti Apa?

Berikut adalah berbagai gejala umum yang sering terasa oleh penderita usus buntu yang sebaiknya Anda waspadai juga:

1. Merasakan Nyeri di Bagian Perut

Gejala yang pertama yaitu munculnya rasa nyeri di bagian perut, khususnya bagian tengah atau ulu hati. Nyeri ini bisa muncul secara tiba-tiba, lalu juga dapat menghilang secara tiba-tiba.

Setelah dari ulu hati, rasa nyeri cenderung akan berpindah ke bagian kanan bawah dari perut penderita. Nyeri di bagian selanjutnya ini biasanya akan terasa lebih parah atau lebih sakit.

Rasa nyeri juga akan meningkat ketika sedang berjalan, bersin, batuk, atau menekan bagian perut.

2. Perut Terasa Bengkak atau Penuh

Gejala kedua dari penyakit usus buntu yaitu ketika perut terasa penuh atau bengkak, sehingga menimbulkan berbagai rasa tidak nyaman.

3. Mual dan Muntah

Mual dan muntah merupakan gejala penyakit yang sangat umum, termasuk untuk penyakit usus buntu. Jika Anda mengalami dua kondisi ini secara terus-menerus dan mulai mengganggu kesehatan, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.

4. Tidak Nafsu Makan dan Merasa Lemas

Jika Anda merasa tidak nafsu makan dalam jangka waktu yang cukup panjang, maka ada baiknya mewaspadai hal tersebut karena bisa saja merupakan gejala usus buntu. Hal ini perlu lebih diwaspadai jika diiringi dengan rasa lemas yang muncul secara berlebihan.

5. Sembelit dan Diare

Gejala berikutnya yaitu ketika Anda merasakan sembelit dan diare, terlebih jika terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Penyebab Terkena Penyakit Usus Buntu

Setelah mengetahui gejala usus buntu seperti apa, maka selanjutnya penting juga mengetahui apa saja penyebab dari penyakit ini.

1. Kotoran yang Mengeras

Penyebab pertama dan yang umum terjadi yaitu ketika adanya kotoran atau feses yang mengeras dan mengendap. Hal ini dapat menyebabkan munculnya bakteri di bagian usus buntu.

2. Menderita Radang pada Bagian Usus Besar

Kedua, usus buntu juga dapat disebabkan oleh adanya peradangan atau infeksi di bagian usus besar. Kondisi ini selanjutnya dapat menyebabkan iritasi di bagian usus besar, lalu meningkatkan faktor risiko penyakit usus buntu.

3. Menderita Infeksi Saluran Pencernaan

Penebalan atau pembengkakkan pada jaringan dinding usus buntu yang diakibatkan oleh adanya infeksi pada saluran pencernaan. 

4. Menderita Tumor

Tumor juga merupakan penyakit yang bisa menjadi pemicu munculnya jenis penyakit lainnya, termasuk penyakit usus buntu.

5. Cedera di Bagian Perut

Selanjutnya, usus buntu terjadi ketika seseorang mengalami cedera di bagian perut, lalu berdampak pada munculnya trauma abdomen (bagian perut). Penyebab ini jarang terjadi, namun tetap dapat menimbulkan potensi jika terjadi kerusakan pada usus.

Kini, Anda telah mengetahui berbagai informasi tentang usus buntu, termasuk gejala dan penyebabnya. Berbagai penyebab dari usus buntu memang perlu diwaspadai salah satunya yaitu adanya kotoran yang mengeras, supaya tidak mengalami kondisi seperti itu ada baiknya Kenali 7 Vitamin untuk Melancarkan BAB. Anda dapat memperoleh obat-obatan berkualitas dari Mandira, distributor obat-obatan resmi dan original. Daftar rincinya dapat ditemukan di halaman prinsipal kami. Anda juga bisa memperoleh informasi lanjutan dengan menghubungi kami di sini dan membaca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini.

Cara Membersihkan Usus yang Kotor dengan Baik

Manusia memiliki sistem pencernaan yang cukup kompleks, sehingga berbagai jenis gangguan mungkin saja terjadi. Misalnya, organ usus yang mulai kotor. Namun tenang saja, ada berbagai cara membersihkan usus yang kotor yang dapat Anda lakukan.

Tanda usus yang sehat dapat dilihat dari frekuensi buang air besar yang berlangsung paling tidak satu hingga dua kali sehari, sehingga jika Anda mengalami gangguan pada sistem pencernaan maka frekuensi pada buang air besar akan terhambat. 

Selain melakukan pembersihan pada usus, Anda seharusnya menjaga asupan pada tubuh Anda dengan Ikuti 5 Langkah untuk Mengurangi Makanan Olahan demi Kesehatan Anda. Jika diperlukan obat sesuai dengan resep dokter, Anda juga dapat memperolehnya dari Mandira salah satu distributor obat terpercaya di Indonesia.

Tanda-tanda Usus Kotor

Sebelum membahas cara untuk membersihkan usus, ketahui dulu berbagai tanda usus kotor, yaitu:

  • Mengalami kesulitan untuk buang air besar
  • Merasakan nyeri di berbagai bagian tubuh, misalnya kepala, punggung, tulang belakang, dan tubuh bagian bawah
  • Mengalami bau mulut
  • Tubuh merasa cepat lelah
  • Susah tidur

Cara Membersihkan Usus yang Kotor

Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda lakukan jika sudah mulai merasakan tanda usus kotor seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

1. Atur Pola Makan yang Sehat

Hal pertama yang penting untuk dilakukan ketika akan membersihkan usus yaitu dengan mengatur pola makan yang sehat. Konsumsi makanan yang tinggi serat dan kurangi makanan sejenis gorengan, sosis, daging merah, dan daging asap.

2. Lakukan Olahraga Rutin

Jika tubuh Anda mengandung banyak lemak, maka ada berbagai risiko penyakit yang mungkin saja terjadi, termasuk penyakit yang terkait dengan usus.

Maka dari itu, selain menjaga pola makan sehat, penting juga untuk melakukan olahraga rutin. Hal ini dapat mencegah munculnya berbagai penyakit, serta dapat membersihkan usus di tubuh.

3. Minum Obat Pencahar

Selanjutnya, untuk membersihkan usus yang kotor, Anda juga bisa mengonsumsi obat pencahar sesuai dengan dosis atau anjuran dokter. Obat ini akan membuat feses lebih mudah untuk dikeluarkan, sehingga kotoran di usus dapat dibersihkan secara optimal. 

4. Konsumsi Probiotik

Anda juga dapat mengonsumsi berbagai  makanan dan minuman yang mengandung kadar probiotik tinggi. Misalnya, dengan mengonsumsi kimchi, yogurt, acar, dan berbagai makanan fermentasi yang lainnya.

Cara Membersihkan Usus yang Kotor dengan Bahan Alami

Selain berbagai cara di atas, ada pula cara-cara alami yang bisa dilakukan untuk membersihkan usus, yaitu sebagai berikut:

1. Pastikan Minum Air Putih yang Cukup

Cara alami pertama yaitu dengan memastikan bahwa Anda tidak kekurangan minum air putih. Perlu diketahui bahwa air putih memiliki banyak manfaat bagi tubuh, mulai dari menghidrasi tubuh hingga memberikan banyak manfaat untuk sistem pencernaan.

Air putih dapat membersihkan berbagai kotoran di usus, sehingga perlu dipastikan bahwa Anda cukup meminumnya. Minumlah minimal 8 gelas air putih setiap harinya, atau bisa disetarakan dengan 2 liter air.

2. Konsumsi Makanan yang Tinggi Kadar Air

Selanjutnya, Anda juga dapat mengonsumsi makanan yang mengandung kadar air tinggi, misalnya semangka, seledri, tomat, dan selada.

3. Manfaatkan Lemon

Lemon tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan tubuh, kandungan asam pada buah ini mampu membantu sistem pencernaan menjadi lebih baik dengan mencegah racun atau penumpukan sisa makanan dalam perut. 

4. Manfaatkan Air Garam

Anda juga bisa memanfaatkan garam untuk membuang racun di dalam tubuh dan membersihkan usus. Caranya, yaitu dengan mencampurkan 2 sendok garam ke dalam segelas air putih. Akan tetapi, sangat disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan cara ini. 

5. Konsumsi Makanan yang Mengandung Banyak Serat

Cara alami selanjutnya yaitu dengan mengonsumsi makanan yang kaya serat, misalnya buah-buahan, sayur, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Makanan sejenis ini akan membantu usus Anda lebih cepat bersih.

Menjaga kesehatan seluruh organ tubuh memang merupakan hal penting, termasuk untuk bagian usus. Dengan mengetahui tanda-tanda usus kotor di atas, Anda dapat melakukan berbagai hal untuk mengatasinya.

Ada beragam cara membersihkan usus yang kotor, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Pola hidup yang sehat dan menjaga asupan makanan menjadi kunci penting dalam hal ini. Untuk menghindari adanya bakteri dalam tubuh dikarenakan makanan yang Anda konsumsi, maka ketahui juga 3 Jenis Bakteri pada Makanan yang Sering Ditemukan. Anda dapat memperoleh obat-obatan berkualitas dari Mandira, distributor obat-obatan resmi dan original. Daftar rincinya dapat ditemukan di halaman prinsipal kami. Anda juga bisa memperoleh informasi lanjutan dengan menghubungi kami di sini dan membaca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini.

Apa itu Kanker Prostat? Kenali Gejala serta Penyebabnya

Kanker prostat merupakan salah satu kondisi kanker yang cukup banyak diderita, dan masih banyak masyarakat yang belum memahami apa penyebab kanker prostat dan gejala yang perlu diwaspadai.

Lakukan pencegahan sejak dini dengan mengenali penyebab dan gejala dari kanker prostat, serta Waspadai Minuman dan Makanan Penyebab Kanker lainnya. Simak artikel ini hingga tuntas, supaya Anda mengetahui bagaimana seseorang dapat terkena kanker prostat. 

Apa itu Kanker Prostat?

Kanker prostat merupakan kondisi pertumbuhan sel yang tidak normal pada kelenjar prostat dan membuat salah satu organ reproduksi pada pria tidak dapat berfungsi secara normal. 

Umumnya, kanker prostat rawan menyerang pria yang sudah lanjut usia, namun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada pria yang masih muda.

Apa Penyebab Kanker Prostat?

Ada berbagai penyebab dan faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan seorang pria mengalami penyakit kanker prostat, antara lain sebagai berikut:

1. Faktor Usia

Penyebab pertama yang cukup umum terjadi yaitu karena faktor usia. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kanker prostat umumnya memang diderita oleh pria lanjut usia. Biasanya, penderitanya yaitu orang berusia 50 tahun atau lebih, sehingga demografis dalam rentang usia tersebut perlu diwaspadai risiko tersebut.

2. Faktor Genetika

Kedua, ada faktor genetika atau riwayat dari keluarga. Jika ada anggota keluarga yang menderita kanker prostat, maka hal ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat.

3. Sindrom Lynch

Jika bicara tentang apa penyebab kanker prostat, maka salah satunya yaitu mutasi genetik penderitanya.

Sindrom Lynch merupakan mutasi genetik yang dapat diperoleh ketika seseorang lahir, dan kondisi ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena berbagai jenis kanker, salah satunya yaitu kanker prostat.

4. Faktor Makanan

Selain tiga faktor yang tidak bisa dicegah seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada juga berbagai faktor yang sebenarnya bisa untuk meminimalisir risikonya.

Penyebab kanker prostat juga dapat berasal dari faktor makanan. Jika terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan tingkat lemak yang tinggi, terutama lemak jenuh yang tidak baik bagi tubuh, maka risiko kanker prostat pun dapat meningkat.

5. Obesitas

Masih berkaitan dengan pola hidup sehat dan berat badan, orang yang mengalami obesitas juga memiliki kecenderungan untuk lebih rawan terkena berbagai jenis kanker, salah satunya yaitu kanker prostat.

Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat merupakan jenis kanker yang sulit dideteksi sejak dini, hal tersebut dikarenakan kanker prostat tidak menunjukan gejala awal yang jelas. Setelah mengetahui apa penyebab kanker prostat, sangat dianjurkan untuk memahami gejala yang umum dirasakan oleh penderitanya sebagai berikut:

1. Muncul Masalah saat Buang Air Kecil

Gejala pertama yang muncul yaitu masalah buang air kecil. Hal ini disebabkan oleh posisi prostat berada di bawah posisi kandung kemih, sehingga mempengaruhi pada proses buang air kecil penderitanya.

Biasanya, gejalanya berupa buang air kecil lebih sering, terjadi pendarahan saat buang air kecil, dan aliran urin yang terasa lebih lambat dibanding biasanya.

2. Mengalami Nyeri dan Mati Rasa

Gejala kedua yaitu penderita biasanya mengalami nyeri dan mati rasa di beberapa bagian tubuh, misalnya pada kaki dan tungkai. Selanjutnya, penderita juga bisa kehilangan kendali atas usus dan kandung kemihnya, sehingga menyebabkan terjadinya tekanan untuk bagian sumsum tulang belakang.

3. Mengalami Masalah Seksual

Ketiga, penderita kanker prostat biasanya mengalami masalah seksual, yaitu kesulitan atau tidak dapat untuk mempertahankan ereksi. Jika setelah ejakulasi muncul darah dalam air mani, hal ini juga perlu diwaspadai karena bisa menjadi gejala munculnya pertumbuhan kanker prostat.

Demikian berbagai penjelasan penyebab kanker prostat, dan gejala yang perlu diwaspadai. Pada dasarnya, setiap jenis kanker merupakan penyakit yang berbahaya dan perlu diwaspadai. Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat sehingga berbagai risiko penyakit bisa diminimalisir dengan mengonsumsi Jenis Suplemen Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh agar Kuat dari Mandira, distributor obat-obatan resmi dan original. Daftar rincinya dapat ditemukan di halaman prinsipal kami. Anda juga bisa memperoleh informasi lanjutan dengan menghubungi kami di sini dan membaca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini.

Ketahui Efek Samping Obat Antibiotik yang Berlebihan

Apakah Anda sudah cukup familiar dengan obat antibiotik? Obat ini sangat sering digunakan untuk berbagai kebutuhan khususnya untuk membasmi perkembangan bakteri dalam tubuh. Jangan sampai Anda keliru, karena Sering Dianggap Sama, Pahami Beda Bakteri dan Virus. Sebelum Anda mengonsumsinya, ternyata ada berbagai efek samping obat antibiotik yang perlu diwaspadai.

Baca artikel ini hingga tuntas dan ketahui berbagai efek samping tersebut! Diharapkan kedepannya Anda dapat semakin bijak dan berhati-hati dalam mengonsumsinya. Untuk mendapatkan antibiotik yang berkualitas dan asli sesuai dengan resep dokter, Anda juga dapat memperolehnya dari Mandira, salah satu distributor obat terpercaya di Indonesia.

Cara Kerja Antibiotik

Sederhananya, dapat dijelaskan bahwa antibiotik adalah jenis obat yang memiliki fungsi untuk melawan berbagai jenis infeksi dan bakteri. Selain itu, konsumsi antibiotik juga dapat menjadi tindakan pencegahan untuk terjadinya infeksi bakteri pada kondisi tertentu.

Ada dua cara kerja yang dapat dilakukan oleh obat ini, yaitu dengan membunuh bakteri dan menghentikan pertumbuhan bakteri.

Antibiotik dapat langsung bekerja di dalam tubuh, namun hasilnya akan cenderung terlihat setelah 2 hingga 3 hari setelah dikonsumsi. Biasanya, obat ini diminum dalam kisaran waktu 7 hingga 14 hari, namun ada pula yang hanya diresepkan dalam waktu singkat atau hanya beberapa hari saja sesuai dengan anjuran dokter.

Efek Samping Obat Antibiotik

Obat antibiotik sebenarnya tidak boleh terlalu sering atau dikonsumsi secara berlebihan, karena ada berbagai efek samping yang bisa muncul, yaitu:

1. Gangguan Pencernaan

Pertama, dapat menyebabkan munculnya gangguan pencernaan. Misalnya, terjadinya perut kembung, rasa mual, diare, dan muntah.

Hal ini disebabkan karena ketika antibiotik bekerja untuk membunuh bakteri, beberapa jenis bakteri baik juga bisa dibunuh jika obat tersebut dikonsumsi tidak sesuai anjuran dokter.

2. Gagal Ginjal

Efek samping obat antibiotik yang kedua yaitu dapat menyebabkan gagal ginjal. Hal ini terjadi jika salah salah satu atau kedua ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Efek samping ini menjadi semakin rentan untuk orang lanjut usia, karena fungsi ginjalnya juga sudah mulai menurun. Efek ini dapat ditandai dengan berkurangnya intensitas buang air kecil dibanding keadaan normal.

Tanda-tanda lainnya yaitu munculnya pembengkakan di wajah, merasa sesak napas dan lemas, serta kulit menjadi terlihat lebih pucat dari biasanya.

3. Gangguan pada Jantung

Konsumsi antibiotik yang berlebihan juga tidak baik untuk organ jantung Anda karena hal ini bisa menyebabkan gangguan jantung. Efek samping yang bisa muncul salah satunya yaitu terjadinya perubahan detak jantung serta tekanan darah menjadi semakin rendah.

Maka dari itu, untuk penderita penyakit jantung, penting untuk mendapatkan jenis obat yang tepat dan sesuai dengan anjuran dokter supaya penyakitnya tidak bertambah parah.

4. Perubahan Kadar Sel Darah

Efek lainnya yang bisa timbul yaitu terjadinya perubahan dari kadar sel darah putih di dalam tubuh. Hal ini dapat memicu penurunan kekebalan tubuh sehingga berbagai jenis infeksi pun menjadi lebih mudah untuk menyerang tubuh Anda.

Efek ini umumnya ditandai dengan berkurangnya trombosit atau keping darah di dalam tubuh, serta munculnya perdarahan internal yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit berbahaya.

5. Kejang

Konsumsi antibiotik yang berlebihan juga dapat memicu terjadinya kejang atau perubahan dari gerakan tubuh secara tidak terkendali. Dalam kondisi yang lebih parah, efek ini dapat membuat penderitanya hilang kesadaran.

7. Resistensi Antibiotik

Dampak terburuk dari kelebihan antibiotik yaitu tubuh mengalami resistensi terhadap antibiotik. Dengan kata lain, tubuh sudah tidak bisa lagi menuai manfaat dari antibiotik secara maksimal.

Kondisi ini dapat menyebabkan bakteri yang normalnya akan mudah terbunuh oleh antibiotik menjadi lebih kebal dan sulit untuk dibunuh.

Itulah berbagai penjelasan tentang cara kerja antibiotik serta hal-hal yang bisa menjadi efek samping dari penggunaan antibiotik yang berlebihan.

Setelah mengetahui berbagai efek samping obat antibiotik, maka sebaiknya Anda semakin bijak dalam mengonsumsinya. Jangan sampai berbagai dampak negatif tersebut menjadi masalah untuk kesehatan Anda. 

Sebaiknya hindari dan lakukan pencegahan penyakit sejak dini dengan menjaga kesehatan tubuh. Anda dapat mengetahui 5 Manfaat Konsumsi Buah sebagai Cara Menjaga Kesehatan Tubuh atau dengan mengonsumsi suplemen dan vitamin dari Mandira, distributor obat-obatan resmi dan original. Daftar rincinya dapat ditemukan di halaman prinsipal kami. Anda juga bisa memperoleh informasi lanjutan dengan menghubungi kami di sini dan membaca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini.