...

Apa Itu Pharmaceutical Care? Konsep dan Implementasi

Pharmaceutical care adalah pendekatan dalam praktik farmasi yang menekankan pada peran aktif apoteker dalam memantau, mengelola, dan memastikan penggunaan obat yang aman serta efektif untuk pasien. Konsep ini bertujuan untuk mengoptimalkan terapi obat agar memberikan hasil yang terbaik bagi pasien.

Selain itu, konsep tersebut juga dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan. Jika Anda ingin memahami konsep ini, simak penjelasan dalam artikel berikut.

Tapi sebelumnya, Anda juga bisa memahami Konsep Apotek Modern: Transformasi Layanan Kesehatan 

Pengertian Pharmaceutical Care

Konsep ini harus Anda pahami terlebih dahulu soal pengertian dan perannya. Baru setelah itu menerapkannya di lapangan.

1. Definisi Menurut WHO dan Praktisi Farmasi

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsep ini adalah kegiatan profesional dari apoteker untuk memastikan bahwa terapi obat yang diberikan kepada pasien dilakukan dengan cara yang aman, efektif, dan tepat sasaran. 

Hal ini mencakup pemantauan terhadap penggunaan obat, identifikasi potensi masalah yang mungkin terjadi, serta pemberian informasi yang bermanfaat mengenai obat-obatan.

Sementara itu, dalam praktik farmasi, konsep ini sering dianggap sebagai upaya apoteker untuk bekerja lebih dekat dengan pasien dan tenaga medis lainnya. Jadi, tidak hanya terbatas pada pemberian obat, tetapi juga melibatkan aspek edukasi, pencegahan, dan pengelolaan kondisi medis secara menyeluruh.

2. Peran Pentingnya dalam Pelayanan Kesehatan

Pelayanan ini memiliki peran yang sangat penting dalam dunia kesehatan. Tidak hanya berfokus pada distribusi obat, tetapi apoteker juga berperan sebagai konsultan bagi pasien dan tenaga kesehatan lainnya. 

Dengan memantau penggunaan obat, apoteker dapat membantu mencegah kesalahan pengobatan dan interaksi obat yang merugikan. Selain itu, dapat memastikan bahwa terapi yang diberikan sesuai dengan kondisi medis pasien.

Lebih dari itu, layanan juga berperan dalam meningkatkan kesadaran pasien tentang pentingnya mengikuti instruksi obat dan mengurangi potensi kesalahan penggunaan obat di rumah. Dengan begitu, kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan melalui penggunaan terapi yang lebih efektif dan aman.

Implementasi Pharmaceutical Care di Lapangan

Implementasi Pharmaceutical Care di Lapangan

Tentu saja dalam praktiknya, ada strategi dan juga tantangan penerapan konsep di lapangan. Berikut penjelasannya:

1. Strategi Penerapan dalam Apotek dan Rumah Sakit

Implementasi konsep ini dapat dilakukan melalui berbagai strategi di apotek dan rumah sakit. Di apotek, apoteker dapat melakukan konsultasi langsung dengan pasien untuk memahami kondisi kesehatan mereka dan memberikan informasi tentang penggunaan obat yang benar. 

Sementara itu di rumah sakit, apoteker terlibat dalam tim multidisipliner untuk merencanakan dan memantau terapi obat selama perawatan pasien. Ini mencakup pengkajian resep, pemantauan efek samping, serta pengaturan dosis yang sesuai dengan kondisi pasien.

2. Tantangan dan Solusi dalam Praktik Pharmaceutical Care

Meskipun memiliki banyak manfaat, tantangan dalam praktiknya tetap ada. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman tentang peran apoteker di kalangan tenaga kesehatan lainnya. 

Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan edukasi dan pelatihan bagi semua anggota tim kesehatan mengenai pentingnya kolaborasi dengan apoteker. 

Selain itu, keterbatasan waktu dalam interaksi dengan pasien juga menjadi kendala. Solusi untuk masalah ini termasuk penggunaan teknologi informasi untuk mempermudah komunikasi dan dokumentasi.

Penuhi Kebutuhan Apotek Anda bersama Distributor Obat Mandira Distra Abadi

Sebagai apoteker, memenuhi kebutuhan obat yang tepat dan berkualitas sangat penting untuk mendukung praktik pharmaceutical care. Distributor Obat Mandira Distra Abadi bisa memenuhi persediaan obat sesuai standar dan aturan. Kunjungi halaman prinsipal untuk mengetahui persediaan farmasi kami.  

Konsultasi dan pemesanan bisa langsung hubungi kami. Jika ingin membaca artikel selain pharmaceutical care, baca di sini seperti Evaluasi Mutu Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

SOAP dalam Farmasi: Penerapannya untuk Pelayanan Pasien

Pencatatan medis yang sistematis dan terstruktur sangat penting dalam dunia kesehatan, terutama dalam praktik farmasi. Salah satu metode yang banyak digunakan adalah SOAP farmasi, yang merupakan singkatan dari Subjective, Objective, Assessment, dan Plan. 

Metode ini tidak hanya membantu tenaga kesehatan dalam mendokumentasikan kondisi pasien tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Artikel ini akan membahas mengenai penerapan sistem ini untuk pelayanan pasien. 

Selain itu, Anda juga bisa memahami 7 Alasan Eksistensi Industri Distributor Farmasi Itu Penting. 

Apa Itu SOAP dalam Farmasi?

Di dunia farmasi, SOAP adalah sebuah metode yang digunakan dalam pencatatan dan pengelolaan informasi pasien yang berfungsi untuk memberikan pelayanan lebih terstruktur dan efisien

Berikut ini penjelasan lengkapnya!

1. Definisi dan Komponen SOAP (Subjective, Objective, Assessment, Plan)

SOAP adalah metode pencatatan rekam medis yang berfungsi untuk mengorganisir informasi mengenai pasien secara sistematis. Komponen utama dari SOAP meliputi:

  1. Subjective (Subjektif): Informasi yang disampaikan oleh pasien tentang keluhan dan gejala yang dirasakan.
  2. Objective (Objektif): Data hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium yang dapat diukur.
  3. Assessment (Penilaian): Analisis dan diagnosis oleh tenaga kesehatan berdasarkan data subjektif dan objektif.
  4. Plan (Rencana): Rencana tindakan medis yang akan diambil untuk mengatasi masalah kesehatan pasien, termasuk pengobatan dan tindak lanjut yang diperlukan.

2. Sejarah dan Perkembangannya dalam Dunia Farmasi

Metode SOAP pertama kali dikembangkan oleh Dr. Lawrence Weed pada tahun 1960-an di Universitas Vermont. Pengembangan ini sebagai bagian dari sistem rekam medis yang berfokus pada problem-oriented medical records (POMR). 

Sejak saat itu, penggunaan SOAP telah berkembang pesat di berbagai bidang medis, termasuk farmasi klinik. Tujuannya untuk meningkatkan akurasi pencatatan dan komunikasi antar tenaga kesehatan

Penerapan SOAP untuk Layanan Pasien

Penerapan SOAP untuk Layanan Pasien

Soap farmasi diterapkan kepada pasien untuk memahami keluhan dan pengobatan mereka. Berikut penjelasan dan contohnya:

1. Contoh Kasus SOAP dalam Farmasi

Misalnya, seorang pasien datang dengan keluhan nyeri perut yang sudah berlangsung selama dua hari. Dalam catatan SOAP, tenaga farmasi akan mencatat:

  • Subjective: Pasien mengeluh sakit perut setelah makan, terasa kembung, dan mual.
  • Objective: Pemeriksaan fisik menunjukkan perut terasa tegang dan ada gas berlebih.
  • Assessment: Diagnosis awal adalah gangguan pencernaan, kemungkinan disebabkan oleh gas atau intoleransi makanan.
  • Plan: Rencana pengobatan melibatkan pemberian obat antasida dan probiotik untuk membantu pencernaan, serta anjuran diet yang lebih sehat.

Dengan menggunakan format SOAP, apoteker dapat memberikan rekomendasi obat yang tepat berdasarkan informasi yang lengkap. Kemudian melakukan pemantauan perkembangan pasien dengan lebih baik.

2. Peran SOAP dalam Konseling Pasien

Dalam layanan farmasi, SOAP juga sangat berguna dalam konseling pasien. Dengan memahami keluhan (Subjective) dan hasil pemeriksaan medis (Objective), apoteker dapat melakukan Assessment yang lebih akurat dan menyarankan Plan yang sesuai. 

Ini memungkinkan apoteker untuk memberikan informasi yang jelas kepada pasien tentang penggunaan obat, efek samping yang mungkin terjadi, serta pentingnya mengikuti dosis dan jadwal obat yang telah ditentukan.

Percayakan Distribusi Obat ke Mandira

Distributor Obat Mandira Distra Abadi adalah solusi untuk pelayanan distribusi obat-obatan farmasi terintegrasi di Indonesia. Mandira tentu saja akan selalu memastikan standar obat sesuai dengan aturan dan dalam pengawasan tenaga profesional. Anda bisa mengunjungi halaman prinsipal untuk mengetahui persediaan farmasi kami.  

Selain itu Anda  juga bisa hubungi kami untuk informasi lebih lanjut. Dengan dukungan sistem distribusi yang baik, SOAP Farmasi dapat lebih efektif diterapkan dalam pengelolaan pelayanan pasien di apotek. Baca artikel lainnya di sini seperti Sejarah Farmasi: Perkembangan dan Peranannya dalam Kesehatan.

Konsultasi Apoteker: Manfaat dan Pentingnya untuk Kesehatan

Konsultasi apoteker memegang peran krusial dalam memastikan penggunaan obat yang aman dan efektif, terutama saat membeli obat tanpa resep dokter. Meskipun beberapa obat tersedia secara bebas di apotek, bimbingan profesional dari apoteker tetap diperlukan untuk menghindari kesalahan penggunaan dan memastikan obat yang dipilih sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Apoteker adalah tenaga kesehatan yang dapat memberikan rekomendasi obat sesuai keluhan Anda, terutama untuk obat bebas seperti flu, demam, atau gatal ringan. Dengan berkonsultasi, Anda akan mendapatkan panduan yang tepat mengenai jenis obat yang dibutuhkan, cara pemakaian, hingga dosis yang aman.

Untuk lebih memahami mengenai terapi obat, Anda bisa membaca lebih lengkap tentang pemantauan terapi obat.

Pentingnya Konsultasi Apoteker

Bingung memilih jenis obat yang tepat? Anda bisa membeli dan memakai obat yang tepat dengan berkonsultasi kepada apoteker. Berikut peran apoteker dalam pengobatan.

Peran Apoteker dalam Pengobatan

Seorang apoteker memang tidak dibekali dengan kemampuan mendalam mengenai diagnosa penyakit mulai dari memeriksa kondisi pasien sampai menentukan cara pengobatan yang tepat. 

Jadi, hanya dokter yang bisa mendiagnosa dan memberi resep obat.

Namun, apoteker memiliki keahlian khusus dalam peracikan obat, memahami bahan, cara pemakaian, penyimpanan, cara kerja, dan efek samping dari obat-obatan. 

Dengan konsultasi apoteker, apoteker bisa membantu memilihkan jenis obat yang sesuai dengan kondisi Anda.

Jadi, apoteker tidak hanya memiliki peran sebagai penyalur obat namun juga sebagai konsultan obat. 

Situasi yang Memerlukan Konsultasi

Lalu, dalam situasi apa Anda perlu konsultasi obat dengan apoteker? Anda bisa berkonsultasi dengan apoteker ketika ingin membeli obat pada penyakit ringan. 

Selain itu, Anda juga bisa meminta penjelasan mengenai obat yang diresepkan oleh dokter kepada apoteker.

Jenis Layanan dalam Konsultasi Apoteker

Jenis Layanan dalam Konsultasi Apoteker

Lalu, apa saja jenis layanan yang ada dalam konsultasi apoteker? Berikut ulasannya.

1. Penjelasan Dosis dan Efek Samping Obat

Setiap obat memiliki banyak variasi dosis yang nantinya akan disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan tubuh Anda sebelum dikonsumsi. Selain itu, beberapa jenis obat juga memiliki efek samping yang bisa muncul setelah dikonsumsi.

Anda bisa berkonsultasi kepada apoteker mengenai dosis atau jadwal minum obat yang tepat serta efek samping yang bisa muncul setelah minum obat. 

Kesalahan minum obat seperti kelebihan dosis bisa menyebabkan overdosis yang membahayakan keselamatan Anda.

2. Informasi Interaksi Obat 

Jika Anda mendapatkan resep obat lebih dari satu, mungkin akan ada interaksi antara jenis obat yang satu dengan yang lain. 

Baik interaksi yang menguntungkan sampai yang merugikan. Oleh karena itu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai interaksi obat.

Tips Memaksimalkan Konsultasi dengan Apoteker

Tips Memaksimalkan Konsultasi dengan Apoteker

Berikut terdapat beberapa tips konsultasi apoteker sehingga lebih maksimal:

1. Pertanyaan yang Harus Diajukan

Bingung bagaimana cara berkonsultasi dengan apoteker? Anda bisa mengajukan beberapa pertanyaan seperti indikasi obat, cara pemberian obat, cara penyimpanan obat, dosis dan jadwal minum obat. 

Selain itu, Anda juga bisa mengajukan pertanyaan terkait efek samping dari obat yang diberikan. Sehingga, Anda bisa melakukan tindakan yang tepat apabila mengalami efek samping dari obat yang Anda konsumsi.

2. Catatan Penting yang Harus Dibawa

Beberapa catatan penting yang perlu Anda bawa saat konsultasi dengan apoteker diantaranya seperti resep dokter, identitas, riwayat alergi, riwayat pengobatan atau obat yang dikonsumsi sebelumnya. 

Catatan tersebut penting untuk memudahkan apoteker dalam menentukan obat dan dosis yang tepat.

Anda bisa membaca konseling apoteker untuk meningkatkan pemahaman Anda mengenai konsultasi obat

Butuh Bantuan untuk Kebutuhan Farmasi Anda? Konsultasikan dengan Mandira Distra Abadi

Apabila Anda mencari kebutuhan farmasi mulai dari obat, suplemen, hingga vitamin, atau membutuhkan konsultasi apoteker, Mandira Distra Abadi siap membantu Anda. 

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, Mandira  Distra Abadi telah menjadi distributor obat berkualitas dan terpercaya di Indonesia, melayani berbagai kebutuhan rumah sakit, apotek, dan klinik. 

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs kami di mandiradistra.com atau hubungi kami melalui halaman kontak.

Selain itu, untuk rincian obat dan produk yang kami distribusikan, Anda dapat mengunjungi halaman prinsipal. Dapatkan pula tips kesehatan bermanfaat dan informasi terkini melalui halaman ini.

Pelayanan Informasi Obat: Peran dan Pentingnya untuk Masyarakat

Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan komponen vital dalam praktik kefarmasian modern yang menjamin keamanan dan efektivitas penggunaan obat. Layanan ini tidak hanya sekadar memberikan informasi, tetapi juga memastikan pasien memahami cara penggunaan obat yang tepat, dosis yang sesuai, dan potensi efek samping yang mungkin timbul. 

Keberadaan PIO di apotek menjadi standar pelayanan yang wajib untuk melindungi kesehatan masyarakat. Untuk lebih memahami segala yang berkaitan dengan pelayanan kefarmasian, Anda bisa membaca informasi lebih lengkap tentang dispensing.

Apa Itu Pelayanan Informasi Obat?

Lalu, apa itu layanan informasi obat atau PIO? Berikut ulasan lengkapnya:

Definisi dan Tujuannya

PIO adalah kegiatan pelayanan kefarmasian yang dilakukan apoteker dengan tujuan memberikan informasi mengenai obat secara akurat baik kepada pasien, keluarga pasien, perawat, dokter, maupun tenaga kesehatan lainnya. 

Tujuan dilakukannya pelayanan ini adalah untuk memastikan jika obat digunakan dengan tepat sehingga terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan. 

Tidak hanya itu, adanya PIO juga bisa meningkatkan kesadaran bagi pasien dan tenaga medis akan penggunaan obat yang tepat.

Contoh Layanan Informasi Obat

Adapun contoh tahap-tahap layanan informasi obat diantaranya yaitu meliputi pemberian informasi baik secara langsung maupun tidak langsung secara tatap muka atau melalui surat, dan telpon.

Selain itu, pemberian informasi juga bisa dilakukan dengan membuat pamphlet, brosur, serta melalui penyuluhan. Informasi tersebut bisa diberikan kepada pengunjung atau pelatihan tertentu terkait penggunaan obat.

Peran Apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat

Peran Apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat

Lalu, apa saja peran apoteker dalam pemberian layanan informasi obat? Berikut ulasannya:

1. Edukasi kepada Pasien

Di Indonesia masih banyak sekali masyarakat yang menggunakan obat tidak sesuai resep dokter atau bahkan tidak konsultasi terlebih dahulu. Di sinilah pentingnya peran apoteker dalam memberikan edukasi layanan informasi obat.

2. Konsultasi Obat dan Dosis

Selain memberikan edukasi, dalam layanan informasi obat apoteker juga berperan penting dalam konsultasi obat dan dosis. Apoteker bisa mengadakan sesi konsultasi secara mendalam pada pasien yang membeli obat. 

Apoteker perlu menjelaskan cara penggunaan obat, dosis, jangka waktu, dan potensi efek samping dari penggunaan obat kepada pasien.

Manfaat Pelayanan Informasi Obat bagi Masyarakat

Manfaat Pelayanan Informasi Obat bagi Masyarakat

Berikut terdapat beberapa manfaat layanan informasi layanan obat bagi masyarakat:

1. Pencegahan Kesalahan Penggunaan Obat

Adanya pemberian informasi penggunaan obat yang akurat, maka risiko kesalahan penggunaan obat akan berkurang dan mengurangi risiko efek samping penggunaan obat yang salah. Dengan begitu, keselamatan pasien akan lebih terjaga.

2. Meningkatkan Kepatuhan terhadap Terapi

Terakhir, adanya layanan informasi yang dilakukan oleh apoteker ini dapat meningkatkan pemahaman dan kepatuhan pasien dalam mengikuti instruksi pemakaian obat dan terapi pengobatan sampai selesai. 

Anda bisa lebih memahami tentang terapi obat dengan membaca pemantauan terapi obat.

Cari Distributor Obat-Obatan yang Berkualitas? Percayakan pada Mandira Distra Abadi

Jika Anda sedang mencari distributor obat untuk apotek atau klinik, Mandira Distra Abadi adalah pilihan yang tepat sebagai mitra Anda. Dengan lebih dari 30 tahun pengalaman, kami telah melayani distribusi obat ke berbagai rumah sakit, apotek, dan klinik di seluruh Indonesia. 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan distribusi obat terpercaya, silakan hubungi kami melalui halaman kontak.

Pelayanan informasi obat (PIO) sangat penting bagi pasien dan masyarakat umum. Dengan adanya PIO, kesalahan dalam penggunaan obat dapat diminimalkan, dan keselamatan pasien pun dapat lebih terjamin. Untuk rincian obat dan produk yang kami distribusikan, kunjungi halaman prinsipal atau dapatkan tips kesehatan bermanfaat di sini

Apa Itu Deadstock dan Mengapa Penting di Industri Farmasi?

Bisnis apotek menawarkan peluang besar untuk meraih keuntungan, namun pengelolaannya memerlukan strategi yang cermat agar tidak merugi. Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan apotek adalah memastikan porsi stok yang tepat, sehingga tidak terjadi deadstock atau stok mati.

Deadstock terjadi ketika produk tidak terjual dalam jangka waktu lama, yang dapat membebani biaya operasional. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stok dengan bijak agar terhindar dari overstocking (kelebihan stok) maupun understocking (kekurangan stok), sekaligus meminimalkan risiko produk kedaluwarsa. 

Untuk informasi lainnya, Anda bisa memahami pengadaan stok dengan membaca artikel mengenai stok buffer.

Apa Itu Deadstock dan Mengapa Penting di Industri Farmasi

Lalu, apa yang dimaksud dengan stok mati dan apa pentingnya dalam industri farmasi? Berikut ulasannya:

Definisi Deadstock

Deadstock obat adalah istilah yang mengacu pada persediaan obat yang tidak bisa lagi dijual baik yang disebabkan karena obat terlalu lama disimpan atau sudah kedaluwarsa, obat rusak, sisa obat musiman, dan obat salah kirim.

Oleh karena itu, diperlukan strategi pengelolaan stok obat yang baik sehingga tidak banyak stok mati obat di gudang. 

Penyebab Terjadinya Deadstock Obat 

Stok mati bisa disebabkan karena beberapa hal diantaranya yaitu overstock, kesalahan prediksi permintaan pasar, kualitas produk yang buruk, tidak adanya sistem pemantauan stok yang baik.

Anda bisa memahami overstock dengan membaca definisi dan dampak overstock.

Membeli stok barang terlalu banyak (overstocking) tanpa prediksi permintaan pasar yang tepat bisa menjadikan stok tersebut tidak laku mati. Hal tersebut juga bisa terjadi jika Anda menyetok lebih banyak barang slow moving dibanding fast moving.

Fast moving adalah produk yang mudah laku atau terjual di pasaran, sedangkan slow moving adalah produk yang lebih lama terjual di pasaran. Anda perlu menganalisis pergerakan stok bisnis Anda dan menentukan mana produk yang fast moving dan mana produk slow moving.

Dampak Deadstock Pada Bisnis Farmasi

Dampak Deadstock Pada Bisnis Farmasi

Berikut beberapa dampak buruk banyaknya stok mati terutama pada bisnis farmasi:

1. Implikasi Finansial

Dampak stok mati pertama yaitu bisa menyebabkan kerugian finansial dimana aliran modal atau kas bisnis menjadi terhambat. Hal tersebut bisa terjadi karena banyak uang tidak bisa digunakan pada produk yang tidak lekas terjual.

Selain itu, dengan aliran kas yang tidak lancar maka Anda bisa kesulitan memenuhi permintaan pasar sehingga peluang peningkatan omset juga bisa terhambat.

2. Risiko Kesehatan Publik

Selain kerugian finansial bagi perusahaan, keberadaan stok mati juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan publik. Hal tersebut disebabkan karena obat yang rusak atau kedaluwarsa bisa memberikan efek toksik bagi pasien dan pencemaran lingkungan.

Strategi Mengelola Deadstock Obat

Strategi Mengelola Deadstock Obat

Berikut beberapa strategi mengelola stok mati obat yang bisa Anda lakukan:

1. Pemantauan Persediaan Secara Berkala 

Pertama melakukan stock opname atau pemantauan persediaan obat secara berkala. Anda bisa meminta tim Gudang atau karyawan Anda melakukan stock opname secara rutin setiap bulan dan meminta tim untuk menghabiskan stok lama terlebih dahulu.

2. Implementasi Sistem Manajemen Gudang

Kemudian Anda juga bisa menggunakan sistem manajemen gudang untuk mencegah munculnya stok mati. Dengan memakai system, Anda bisa mengetahui jumlah stok obat secara real time dan menentukan pengadaan jumlah stok dengan tepat.

3. Kolaborasi dengan Distributor Obat

Terakhir, Anda bisa mengembalikan produk kepada supplier atau berkolaborasi dengan distributor obat. Anda bisa meminta distributor obat untuk membuat strategi penjualan produk seperti bundling atau diskon.

Jadikan Mandira Distra Abadi Partner Utama Anda dalam Distribusi Obat Berkualitas

Mandira Distra Abadi adalah mitra distribusi obat terpercaya yang telah melayani para supplier dan pedagang untuk mendistribusikan produk ke berbagai apotek dan rumah sakit. 

Untuk melihat rincian produk obat yang kami tawarkan, Anda dapat mengunjungi halaman prinsipal dan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut atau ingin menjadi mitra distribusi bersama kami.

Selain itu, untuk mendapatkan tips kesehatan yang bermanfaat, Anda dapat mengunjungi halaman tips kesehatan. Mandira Distra Abadi siap membantu Anda menjalankan bisnis distribusi obat dengan lebih efisien dan mengurangi risiko deadstock obat yang tidak laku dan dapat menyebabkan kerugian.

Ketahui Standar Operasional Prosedur Pengadaan Obat yang Efektif

Pengadaan obat untuk masyarakat memiliki standar dan prosedur yang cukup rumit. Masyarakat mungkin berpikir bahwa pengadaan berbagai obat-obatan aktivitasnya hampir sama dengan jual beli di toko obat.

Namun, kenyataan tidak seperti itu. Anda dapat membaca tentang Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit untuk pengetahuan awal. Setelah itu, Anda dapat menyimak pembahasan tentang standar operasional dan prosedur pengadaan berbagai obat di bawah ini!

Memahami Apa Itu Pengadaan Obat

Memahami Apa Itu Pengadaan Obat

Memahami alur standar dan prosedur pengadaan berbagai obat berarti harus memahami arti pengadaan itu sendiri. Pengadaan merupakan suatu proses penyediaan produk pada suatu tempat. Berarti pengadaan berbagai obat berarti penyediaan produk obat di suatu tempat.

Biasanya, tempat yang tersedia obat-obatan adalah apotek, rumah sakit, klinik, instansi kesehatan dan lain-lain. Tujuan adanya pengadaan adalah agar terhindar dari kosongnya stok yang ada pada konsumen. Jadi, proses pengadaan ini penting sekali agar dapat tepat sasaran dan efektif.

Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengadaan Obat

Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengadaan Obat

Setiap pengadaan suatu produk tentu memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) masing-masing. SOP ini menjaga agar kualitas produk serta layanan semakin baik dan efisien. Di dalam pengadaan berbagai obat-obatan, terdapat SOP berupa dasar hukum yang harus ditaati, yaitu:

  1. UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
  2. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pedagang Besar Farmasi dan Alat Kesehatan

Selain itu, SOP juga dapat dibentuk oleh lembaga Pedagang Farmasi Besar yang menjadi distributor obat-obatan. Misal, SOP tentang adanya perjanjian kontrak antar pihak yang terkait, perencanaan obat dan sebagainya.

Bagaimana Sistem Pengadaan Obat di Rumah Sakit

Bagaimana Sistem Pengadaan Obat di Rumah Sakit

Telah disebutkan sebelumnya jika pengadaan berbagai obat-obatan tidak semudah jual beli di pasar, karena ada prosedur yang harus ditaati. Maka, beginilah sistem pengadaan berbagai obat di rumah sakit, antara lain:

  1. Ada proses pembuatan perencanaan obat yang dibutuhkan.
  2. Rumah sakit memilih supplier terpercaya.
  3. Melakukan pemesanan obat sesuai dengan ketentuan Pedagang Besar Farmasi setelah daftar obat-obatan sudah dibuat.
  4. Setelah produk obat sampai, cek kebenaran pesanan.
  5. Melakukan penyimpanan obat dengan benar sesuai SOP rumah sakit.
  6. Obat yang kadaluarsa wajib dimusnahkan.
  7. Untuk mengorganisir jumlah stok obat, harus ada pengendalian obat.
  8. Buat laporan data obat-obatan yang keluar dan masuk rumah sakit.

Bagaimana Sistem Pengadaan Obat di Apotek

Berbeda dengan pengadaan berbagai obat di rumah sakit, pengadaan di apotek cenderung lebih sederhana. Karena tujuannya adalah memenuhi kebutuhan masyarakat dan prosesnya lebih singkat. Berikut ini sistem pengadaan berbagai obat di apotek:

  1. Merencanakan kebutuhan obat yang akan dijual.
  2. Melakukan perjanjian kontrak dan segera memproses pemesanan obat.
  3. Obat didistribusikan kepada masyarakat setelah rencana pengadaan dan perjanjian sudah disetujui bersama dengan supplier.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengadaan Obat

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Jika Anda sudah memahami dasar alur pengadaan obat-obatan di rumah sakit maupun di apotek. Anda juga wajib memahami faktor yang mempengaruhi pengadaan berbagai obat berikut ini:

1. Harga dan Kualitas Obat

Harga dan kualitas menjadi faktor utama ketika konsumen memilih distributor atau supplier obat. Sebagai lembaga PBF, Anda harus memiliki harga yang kompetitif dan produk obat berkualitas bagus agar dapat dipercaya oleh konsumen.

2. Waktu Pengiriman dan Ketersediaan Pemasok

Kedua, jika waktu pengiriman tepat dan ketersediaan produk lengkap, maka hal ini menjadi poin plus bagi PBF. Rumah sakit tentu tidak dapat menunggu pengadaan berbagai obat untuk pasiennya, sehingga ketepatan waktu sangatlah vital. Anda dapat membaca artikel Tips Memilih Supplier Obat Terpercaya untuk Kebutuhan Farmasi untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

Langkah-Langkah Pengadaan Obat di Apotek

Pengadaan obat yang tepat akan membantu operasional apotek berjalan lancar dan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik. Supaya lebih jelas, berikut ini akan dirangkum langkah-langkah pengadaan obat dalam 3 tahap.

1. Perencanaan Kebutuhan Obat

Pertama ada perencanaan kebutuhan obat yang pasti membutuhkan data dari apotek. Perencanaan ini harus memperhatikan data konsumsi obat di apotek tersebut. Anda harus memperhatikan stok obat agar bisa tahu apa saja jenis obat yang perlu dipesan atau diadakan.

Penting sekali untuk membuat rencana pengadaan yang tepat agar tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan stok. Tentunya pihak apotek harus mempertimbangkan banyak faktor dalam hal ini, terutama kebutuhan masyarakat dan apotek itu sendiri.

2. Perjanjian Kontrak dan Proses Pemesanan

Selanjutnya ada perjanjian kontrak dan proses pemesanan obat bersama supplier. Pada tahap ini penting sekali bagi apotek untuk berkomunikasi dengan pihak supplier. Itulah mengapa apotek harus memilih supplier yang tepat dan profesional agar proses perjanjian dan pemesanan bisa berjalan lancar.

Dalam perjanjian tersebut harus dicantumkan dengan jelas seperti apa hubungan apotek dan supplier. Selain itu produk obat yang ingin diadakan juga harus dicantumkan secara rinci.

3. Distribusi Obat

Tahap terakhir dalam proses pengadaan obat adalah distribusi. Jika pihak apotek sudah menyusun rencana pengadaan dan terjadi kontrak bersama supplier yang disetujui bersama, maka distribusi bisa dilakukan. Kelancaran proses distribusi ini nantinya akan berpengaruh pada pelayanan langsung kepada masyarakat.

Langkah-Langkah Pengadaan Obat di Apotek

Pengadaan obat yang tepat akan membantu operasional apotek berjalan lancar dan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik. Supaya lebih jelas, berikut ini akan dirangkum langkah-langkah pengadaan obat dalam 3 tahap.

1. Perencanaan Kebutuhan Obat

Pertama ada perencanaan kebutuhan obat yang pasti membutuhkan data dari apotek. Perencanaan ini harus memperhatikan data konsumsi obat di apotek tersebut. Anda harus memperhatikan stok obat agar bisa tahu apa saja jenis obat yang perlu dipesan atau diadakan.

Penting sekali untuk membuat rencana pengadaan yang tepat agar tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan stok. Tentunya pihak apotek harus mempertimbangkan banyak faktor dalam hal ini, terutama kebutuhan masyarakat dan apotek itu sendiri.

2. Perjanjian Kontrak dan Proses Pemesanan

Selanjutnya ada perjanjian kontrak dan proses pemesanan obat bersama supplier. Pada tahap ini penting sekali bagi apotek untuk berkomunikasi dengan pihak supplier. Itulah mengapa apotek harus memilih supplier yang tepat dan profesional agar proses perjanjian dan pemesanan bisa berjalan lancar.

Dalam perjanjian tersebut harus dicantumkan dengan jelas seperti apa hubungan apotek dan supplier. Selain itu produk obat yang ingin diadakan juga harus dicantumkan secara rinci.

3. Distribusi Obat

Tahap terakhir dalam proses pengadaan obat adalah distribusi. Jika pihak apotek sudah menyusun rencana pengadaan dan terjadi kontrak bersama supplier yang disetujui bersama, maka distribusi bisa dilakukan. Kelancaran proses distribusi ini nantinya akan berpengaruh pada pelayanan langsung kepada masyarakat.

Mengapa Pengadaan Obat yang Efisien Sangat Penting bagi Layanan Kesehatan?

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa pengadaan berbagai obat yang efektif dan efisien baik di rumah sakit maupun apotek sangat penting. Hal ini berkaitan dengan layanan kesehatan masyarakat yang harus tepat waktu.

Terlebih dalam aspek konsumsi obat-obatan yang biasanya untuk menyembuhkan penyakit. Orang yang sakit tidak bisa menunggu, karena dapat berisiko sakitnya tambah parah. Itulah mengapa pengadaan berbagai obat harus efisien.

Mandira Distra Abadi Pedagang Besar Farmasi untuk Memenuhi Kebutuhan Pengadaan Obat

Oleh karena itu, Anda dapat mengandalkan PT Mandira Distra Abadi sebagai distributor obat-obatan yang efektif dan tepat waktu. Anda dapat hubungi kami segera untuk memenuhi stok pengadaan berbagai jenis produk obat. Dukung kebutuhan obat rumah sakit dan apotek Anda dengan memilih supplier terbaik.