Ada banyak kuman penyebab penyakit di lingkungan sekitar Anda. Mikroorganisme ini sangat merugikan, apalagi yang masuk dalam makanan. Jika tidak tepat dalam menyimpan atau mengolah makanan, maka dapat berakibat buruk pada kesehatan karena adanya infeksi kuman.

Ukuran kuman sendiri adalah mikroskopis, yang berarti hanya dapat dilihat menggunakan alat khusus berupa microscope. Hal ini menyebabkan sulit bagi para ibu rumah tangga yang membeli bahan makanan untuk menyadari adanya ancaman kuman maupun bakteri.

Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Pahami Beda Bakteri dan Virus

Anda perlu tahu apa saja jenis kuman serta dimana biasanya hidup, sehingga bisa mengantisipasi faktor yang merugikan. Hal ini penting karena berkaitan dengan kesehatan, sehingga sebisa mungkin setiap resikonya bisa dihindari.

7 Jenis Kuman Penyebab Penyakit

Ada tujuh macam kuman penyebab penyakit yang biasa terdapat pada bahan makanan. Anda perlu waspada sebab bisa berbahaya apabila sampai dikonsumsi. Berikut daftarnya.

1. Bakteri E. coli

Jenis bakteri ini hidup di dalam usus manusia dan hewan mamalia seperti sapi, kambing, dan domba. Bakteri E. coli juga ditemukan pada daging panggang yang kurang matang, susu, jus mentah, serta air yang terkontaminasi. Lalu, bakteri ini dapat memicu sakit diare, gagal ginjal, hingga kematian.

2. Campylobacter

Jenis kuman penyebab penyakit ini ditemukan pada daging dada ayam. Meski tidak mematikan, tetapi jenis ini cukup berbahaya bagi anak-anak, lansia, maupun orang-orang dengan sistem imun rendah. Bakteri ini dapat menyebabkan diare disertai gumpalan darah, sakit perut, kram, mual disertai muntah, hingga demam.

3. Listeria

Listeria monocytogenes ditemukan pada tanah, air, makanan mentah, makanan olahan, dan susu yang belum disterilkan. Kuman ini cukup berbahaya karena bisa tumbuh dan menyebar meski terkena suhu dingin dari lemari es. Listeria dapat menyebabkan sakit perut, muntah, demam, meriang, dan sakit kepala.

4. Vibrio

Kuman penyebab penyakit ini hidup di air asin, sering ditemukan dalam makanan laut yang masih mentah. Paling sering ditemukan pada tiram mentah. Jika Anda terinfeksi dari jenis ini, maka akan muncul gejala sakit perut hingga demam. Kuman ini dapat memicu diare, mual, muntah, kram perut, hingga demam.

5. Toxoplasma

Toxoplasma gondii paling banyak menginfeksi ibu hamil, anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem imun rendah. Gejala yang disebabkan infeksi ini umumnya rendah, tetapi sangat berbahaya karena berpotensi menghancurkan otak, mata, dan organ penting lainnya pada janin. Toxoplasma sendiri dapat menyebabkan tidak enak badan, sakit kepala, dan demam.

6. Salmonella

Kuman penyebab penyakit ini sering ditemukan dalam daging ayam mentah, telur, daging sapi, buah, dan sayur mentah. Maka dari itu, tidak disarankan mengkonsumsi telur dalam keadaan mentah maupun setengah matang. Kuman ini dapat menyebabkan diare, demam tinggi, kram perut, dan sakit kepala yang berlangsung selama empat hari sampai satu minggu.

7. Norovirus

Norovirus adalah penyebab gastroenteritis, yaitu penyakit yang memicu inflamasi pada perut dan usus. Harus rajin cuci tangan, membersihkan area dapur, mengolah makanan dengan benar untuk mencegahnya sebab gastroenteritis ini menular. Jenis norovirus akan menyebabkan mual disertai muntah, kram perut, diare, sakit kepala, dan tubuh lemas selama satu minggu.

Rekomendasi Vitamin untuk Jaga Daya Tahan Tubuh

Risiko makanan terkontaminasi bakteri dan kuman sangat tinggi karena kuman bisa hadir dari mana saja. Untuk mencegah supaya tubuh terhindar dari resiko sakit akibat kuman dalam makanan, berikut rekomendasi vitamin untuk dikonsumsi.

1. Vitamin C

Vitamin C kaya akan antioksidan. Efektif membantu menjaga, meningkatkan imunitas, serta kekebalan seseorang terhadap stres berat. Anda bisa mendapatkannya dari jeruk, kiwi, paprika merah, paprika hijau, brokoli, dan stroberi.

2. Vitamin E

Vitamin E juga mengandung antioksidan yang sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan, terutama bagi orang tua dan usia lanjut. Bisa didapatkan dari minyak biji gandum, kacang almond, biji bunga matahari, selai kacang, dan teh hijau.

3. Zinc

Zinc terlibat langsung dalam produksi sel kekebalan. Sumber makanan utama yang mengandung Zinc diantaranya tiram, kacang panggang, kacang mete, kismis, serta buncis.

4. Karotenoid

Karotenoid merupakan pigmen alami penting bagi tubuh. Hal ini karena, karotenoid akan diubah menjadi vitamin A yang membantu mengatur sistem kekebalan tubuh. Terdapat pada wortel, kubis, apricot, pepaya, dan juga mangga.

Asam lemak omega-3 juga bisa dijadikan pelengkap beberapa nutrisi diatas. Asam lemak esensial ini mampu menekan peradangan dan menjaga sistem kekebalan tubuh. Termasuk juga meminimalisir resiko kesehatan akibat kuman penyebab penyakit.

Baca Juga: Ini 3 Jenis Bakteri pada Makanan yang Sering Ditemukan

Baca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini. Daftar obat yang kami distribusikan berdasarkan perusahaan produksi obat mitra kami dapat Anda temukan di halaman prinsipal kami. Jika Anda adalah pabrik obat maupun retail obat yang membutuhkan kerjasama dan informasi lebih tentang Mandira sebagai distributor farmasi, dapat menghubungi kami di sini.