Apoteker di apotek bukan sekadar menyerahkan obat. Tugasnya mencakup skrining resep, konseling singkat, pemantauan terapi, hingga memastikan mutu dan legalitas obat, demi keselamatan pasien.
Di artikel ini, kami rangkum tugas inti apoteker dan persyaratan praktik secara ringkas. Ingin melihat peran tim di balik apotek? Cek juga pembahasan Struktur Organisasi Apotek, Tugas, dan Tanggung Jawabnya.
Tanggung Jawab dan Tugas Apoteker di Apotek
Ada tiga tugas penting dari profesi ini, yaitu sebagai profesional, manajer, dan retailer, berikut adalah penjelasan selengkapnya:
1. Apoteker sebagai Profesional
Pertama, ada tugas apoteker sebagai seorang profesional, yaitu untuk melaksanakan berbagai pelayanan kefarmasian. Hal ini berguna untuk meningkatkan kualitas hidup dari setiap pasiennya, adapun berbagai tujuan lainnya yaitu:
- Menjadi pedoman dalam pengawasan praktik kerja apoteker
- Melindungi masyarakat dari berbagai jenis pelayanan yang kurang atau bahkan tidak profesional
- Melindungi profesi apoteker dari tuntutan yang tidak wajar, misalnya dari masyarakat
- Melakukan pembinaan dan peningkatan mutu dalam hal pelayanan kefarmasian di apotek
2. Apoteker sebagai Manajer
Tugas kedua sebagai manajer, di mana mereka dituntut untuk bisa mengelolaa apotek dengan tepat. Ada berbagai kemampuan manajerial yang diperlukan dalam hal ini, karena mereka yang menjadi penanggung jawab atas keberlanjutan apotek.
Prinsip-prinsip manajerial yang perlu dikuasai dari seorang apoteker antara lain sebagai berikut:
- Memiliki kepemimpinan atau leadership yang baik, sehingga bisa menggerakkan anggota untuk bekerja secara tepat demi mencapai tujuan tertentu
- Memiliki kemampuan dalam hal perencanaan, misalnya dalam menyusun perencanaan cara kerja, waktu, dan siapa saja yang akan mengerjakan tugas tersebut
- Memiliki kemampuan pengorganisasian yang baik, sehingga dapat mengatur sistem kerja yang efisien serta efektif
- Dalam hal pelaksanaan, apoteker perlu menjadi pemimpin yang bisa dicontoh bagi para karyawannya, atau bisa disebut sebagai panutan
- Menjalankan fungsi pengawasan, hal ini terkait kemampuan dalam mengevaluasi dan mengambil tindakan selanjutnya
3. Tugas Apoteker sebagai Retailer
Terakhir, ada tugas apoteker di apotek yaitu sebagai retailer. Tujuan dari tugas ketiga ini yaitu menjalankan bisnis sesuai dengan regulasi yang berlaku, sehingga bisa mendapatkan profit dan apotek pun tetap berjalan.
Dengan kata lain, inilah tugas apoteker sebagai penjual dan pemberi berbagai pelayanan farmasi kepada konsumen atau pasien. Hal ini juga yang menjadi titik untuk berkembangnya sebuah apotek, sehingga peran ini sangat penting untuk dijalankan secara optimal.
- Resep tidak jelas/curiga salah; perlu klarifikasi ke dokter.
- Potensi interaksi/kontraindikasi berat.
- Permintaan antibiotik/obat keras tanpa resep.
- Dugaan penyalahgunaan obat.
Apotek dapat menolak atau menunda penyerahan obat dilandasi dengan alasan keselamatan pasien & kepatuhan regulasi yang diatur pada Permenkes 73/2016.
Kapan Pasien Harus ke Dokter?
Obat rumahan ada batasnya. Kalau muncul tanda di bawah ini, hentikan swamedikasi dan minta evaluasi dokter.
- Sesak napas atau bengkak di bibir/wajah, ruam yang cepat menyebar.
- Demam ≥ 38,5°C tidak turun setelah 3 hari, atau disertai lemas berat/muntah terus.
- Nyeri dada, pusing hebat, atau penglihatan ganda.
- Luka dalam/berdarah yang tidak berhenti setelah ditekan 10 menit, atau luka bakar luas/melepuh besar.
- Efek samping obat mencolok: gatal/bengkak berat, mata/kulit menguning, jantung berdebar tidak biasa.
- Penyakit kronis memburuk meski obat rutin sudah diminum sesuai anjuran.
Di situasi seperti ini, keselamatan pasien jadi prioritas. Tim apoteker akan membantu triase cepat dan jelaskan langkah berikutnya sebelum Anda ke fasilitas kesehatan.
Persyaratan Profesi Apoteker
Seseorang yang ingin menjadi apoteker perlu menjalani sekolah untuk bisa mendapatkan gelar Sarjana Farmasi atau S.Farm. Umumnya dibutuhkan waktu 4 tahun untuk mencapai gelar tersebut. Selanjutnya, mereka perlu meneruskan pendidikan hingga mendapat gelar Apoteker atau Apt., dan waktu yang dibutuhkan untuk pendidikan ini kisaran satu tahun.
Ada berbagai hal yang perlu dilakukan untuk bisa mendapatkan izin praktik menjadi seorang apoteker, yaitu:
- Menuntaskan program farmasi yang terakreditasi
- Melaksanakan magang di bawah apoteker yang sudah memiliki lisensi
- Lulus dari ujian negara
FAQ
1. Apa beda Apoteker & TTK?
Apoteker memimpin layanan kefarmasian & mengawasi TTK; kewenangan klinik dan legalnya berbeda (APA sebagai penanggung jawab).
2. Kenapa antibiotik harus resep?
Untuk mencegah resistensi & efek samping; dilarang dijual bebas.
3. Apa itu PIO?
Pelayanan Informasi Obat: info objektif soal aturan pakai, efek samping, interaksi, penyimpanan.
4. Apakah boleh menggunakan obat dengan merek lain?
Boleh jika ekuivalen dan disetujui apoteker/dokter (edukasi saat serah terima).
5. Apotek wajib ada apoteker?
Ya; apotek adalah sarana praktik kefarmasian apoteker dengan APA sebagai penanggung jawab.
Itulah berbagai penjelasan tentang tanggung jawab dan tugas seorang apoteker, serta telah dijabarkan juga apa saja yang menjadi syarat untuk profesi ini. Perlu dipahami bahwa apoteker memang profesi yang sangat penting untuk dunia medis, sehingga berbagai hal perlu mereka perhatikan dengan saksama.
Kesimpulan: Apoteker Tidak Hanya Menjual Obat
Tugas apoteker di apotek pun tidak hanya menjual obat, melainkan ada tiga peran penting sebagaimana penjelasan di atas. Jika Anda mencari informasi terkait bidang kefarmasian, sebaiknya tidak melewatkan terkait Bagaimana Cara Bekerja Sama dengan Pedagang Besar Farmasi.
Jika Anda membutuhkan berbagai obat-obatan berkualitas, bisa didapatkan dari Mandira, distributor obat-obatan resmi dan original. Daftar rincinya dapat ditemukan di halaman prinsipal kami. Anda juga bisa memperoleh informasi lanjutan dengan menghubungi kami di sini dan membaca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini.