...

Pengelompokan obat-obatan ternyata memiliki kategorisasi tersendiri. Salah satunya adalah penggolongan obat berdasarkan farmakologi. Sebagai apoteker andal, Anda perlu pemahaman mendalam mengenai penggolongan obat ini sebagai kunci untuk memberikan pelayanan yang optimal. 

Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai penggolongan obat yang akan memperkuat kerangka kerja Anda sebagai apoteker. Selain itu, Anda juga Perlu Tahu Alur Pengadaan Obat di Rumah Sakit untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai proses obat secara keseluruhan. 

Mengenali Obat, Informasi, dan Penggolongan Obat

Sebelum Anda mendalami penggolongan obat berdasarkan farmakologi, penting untuk memahami esensi obat itu sendiri. Obat adalah zat yang dipakai untuk mengobati berbagai penyakit. 

Setiap obat memiliki kandungan, manfaat, dan dosis yang berbeda. Maka dari itu, penggolongan obat dibutuhkan untuk memudahkan tenaga kesehatan dalam mengidentifikasinya. 

Pada dasarnya, penggolongan obat telah diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes). Penggolongan ini didasarkan pada penandaannya, diantaranya yaitu obat bebas, obat keras, obat bebas terbatas, obat narkotika, obat psikotropika, obat herbal terstandar, dan obat herbal. 

Penggolongan Obat secara Luas

Terlepas dari penggolongan berdasarkan jenis atau penandanya, secara luas obat-obatan juga dibedakan sesuai dengan aspek berikut:

  • Pengkategorian obat menurut jenisnya;
  • Klasifikasi obat berdasarkan mekanisme kerjanya;
  • Pengelompokan obat menurut tempat atau lokasi penggunaannya;
  • Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan;
  • Pengelompokan obat berdasarkan sumber asal dan proses pembuatannya.

Mengenal Penggolongan Obat Berdasarkan Farmakologi

Sebelum memahami pengelompokan obat secara spesifik, Anda perlu memahami terlebih dahulu definisi farmakologi. 

1. Apa itu Farmakologi?

Farmakologi adalah salah satu disiplin ilmu yang menelaah tentang obat dan proses pengobatannya. Ilmu ini juga mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan bagaimana tubuh merespons sifat obat, bagaimana obat diserap, hingga bagaimana obat mempengaruhi fungsi tubuh. 

2. Cabang Farmakologi 

Terdapat beberapa cabang farmakologi yang perlu Anda ketahui, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  • Farmakokinetika

Ilmu farmakologi yang mempelajari bagaimana obat diproses oleh tubuh sejak diminum hingga dikeluarkan. 

  • Farmakodinamika

Cabang studi yang membahas efek obat pada tubuh. 

  • Farmakoterapi

Farmakoterapi mengkaji penerapan obat dalam mengatasi penyakit dan mengurangi gejalanya. 

  • Toksikologi

Toksikologi merupakan cabang farmakologi ilmu yang mempelajari sifat, pengaruh, dan cara mendeteksi agen toksik. 

3. Penggolongan Obat Efek Farmakologis

Pada dasarnya terdapat tiga aspek penting dalam kategorisasi obat berdasarkan farmakologi. Tiga aspek ini diantaranya yaitu pengelompokan berdasarkan organ tubuh (jantung, saraf pusat), aktivitas terapeutik (analgesik), dan cara kerja farmakologi (beta bloker, antihistami). Berikut beberapa jenis obatnya:

  • Obat Sistem Saraf Pusat (SSP) 

Obat ini mempengaruhi fungsi otak dan sumsum tulang belakang. Contohnya termasuk amfetamin (stimulasi), metilfenidat (untuk ADHD), antidepresan (untuk gangguan mood), dan axiolitik (untuk mengurangi kecemasan).

  • Obat Sistem Saraf Otonom (SSO)

Mengatur aktivitas tubuh yang tidak disadari. Contoh obatnya meliputi adrenergik (meningkatkan respons simpatis), anti-adrenergik (menghambat respons simpatis), kolinergik (meningkatkan aktivitas parasimpatis), dan anti-kolinergik (menghambat aktivitas parasimpatis).

  • Obat Kardiovaskular

Digunakan untuk mengelola penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Contohnya antihipertensi (menurunkan tekanan darah), antikoagulan (mencegah pembekuan darah), diuretika (meningkatkan ekskresi cairan), dan obat jantung (menjaga fungsi jantung).

  • Obat Sistem Organ

Ditargetkan pada fungsi spesifik organ seperti ginjal (misalnya, diuretika untuk meningkatkan ekskresi cairan), hati (misalnya, hepatoprotektor untuk melindungi hati), dan jantung (misalnya, obat jantung untuk menjaga fungsi jantung).

  • Obat Kemoterapetik

Digunakan untuk mengobati penyakit infeksi atau kanker. Contoh obat antikanker (menghancurkan sel kanker) dan antibiotik (membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri).

  • Obat Antiinflamasi 

Diterapkan untuk mengurangi peradangan dan gangguan terkait. Contoh obat antiinflamasi non-steroid (NSAID), yang digunakan untuk mengurangi peradangan, nyeri, dan demam.

Percayakan Jenis Obat-Obatan bersama Mandira Distra Abadi

Itulah penggolongan obat berdasarkan farmakologi yang patut Anda pahami sebagai apoteker yang kredibel. Anda ingin memiliki apotek sendiri? 

Percayakan jenis obat-obatan bermutu bersama Mandira yang sudah dipercaya. Penasaran apa saja jenis obat-obatnya? Anda bisa mengunjungi lama prinsipal di sini

Sebelum memesan obat, pahami terlebih dahulu Jenis Surat Pesanan Obat untuk Pengadaan Obat dan Cara Membuatnya. Jangan khawatir, Mandira juga siap melayani konsultasi Anda melalui laman kontak ini. Untuk mendapatkan informasi seputar dunia farmasi, Anda bisa mengunjungi blog kesehatan Mandira.