Kondisi kesehatan tubuh manusia bisa menurun seiring bertambahnya usia, termasuk berbagai fungsi organnya. Dengan demikian, terdapat berbagai penyakit lansia (lanjut usia) yang sering terjadi dan sebaiknya diwaspadai. Penting juga untuk mengkonsumsi Vitamin Daya Tahan Tubuh untuk Orang Tua atau obat resep dokter dari Mandira, salah satu distributor obat Indonesia.
Pada berbagai kasus, seorang lansia bahkan bisa menderita beberapa jenis penyakit dalam satu waktu. Untuk mencegah hal tersebut, simak penjelasan dari penyakit-penyakit yang umum terjadi pada lansia berikut.
18 Penyakit Lansia yang Umum Diderita

Dengan menurunnya fungsi organ dan kinerja tubuh, terdapat berbagai penyakit yang sangat mudah diderita oleh orang-orang yang saat mereka memasuki usia lanjut. Berikut adalah beberapa diantaranya.
1. Hipertensi
Hipertensi atau darah tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan jika terus dibiarkan, misalnya risiko stroke dan penyakit jantung. Risiko terjadinya penyakit lansia ini meningkat seiring dengan bertambahnya usia, terutama di atas 75 tahun.
2. Diabetes
Penyakit kencing manis dapat membuat tubuh tidak bisa mengolah gula dengan efektif. Diabetes pada lansia umumnya diderita oleh orang berusia 65 tahun dan ke atas.
3. Stroke
Stroke terjadi ketika tidak terpenuhinya suplai darah untuk otak, sehingga dapat menyebabkan otak kekurangan nutrisi dan oksigen. Penyakit ini sebenarnya dapat menyerang berbagai rentang usia, termasuk bayi dalam kandungan. Meskipun demikian, umumnya, risiko penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia, terutama bagi lansia berusia 55 tahun ke atas.
4. Katarak
Katarak merupakan kondisi ketika lensa mata menjadi keruh, sehingga menyebabkan buramnya penglihatan. Penyebab umumnya yaitu faktor usia, paparan sinar ultraviolet, diabetes, serta merokok. Kondisi ini umumnya berkembang secara perlahan sejak seseorang berusia 40–50 tahun.
5. Malnutrisi
Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menurunnya kekuatan otot dan sistem kekebalan tubuh. Kondisi malnutrisi pada usia lanjut dapat disebabkan oleh selera makan yang rendah, kecemasan, gangguan fungsi kognitif, depresi, hingga penyakit komorbid yang akan mempengaruhi status nutrisi pada orang lansia.
6. Degenerasi Makula
Degenerasi makula atau age-related macular degeneration (AMD) dapat menyebabkan kebutaan. Sebagian besar penderita degenerasi makula adalah lansia berusia 50 tahun ke atas. Kondisi ini juga ditandai dengan perubahan pandangan menjadi buram, dimulai dari tengah penglihatan.
7. Arthritis
Penyakit ini disebut juga sebagai radang sendi, terjadi ketika ada peradangan pada satu atau lebih sendi dalam tubuh. Tanda-tandanya yaitu muncul bengkak serta terasa kaku dan nyeri. Arthritis sering dialami oleh lansia yang berusia di atas 65 tahun.
8. Infeksi Saluran Kencing
Penyakit infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri atau jamur yang terjadi di bagian sistem kemih. Infeksi saluran kencing juga umum ditemukan pada lansia dengan gejala yang lebih parah daripada orang dewasa lain yang lebih muda.
9. Inkontinensia Urine
Inkontinensia merupakan kondisi yang menyebabkan penderitanya tidak mampu menahan kencing. Gangguan ini sering terjadi pada lanjut usia. Kejadian inkontinensia urin dapat disebabkan karena menurunnya fungsi kandung kemih dan penurunan otot di sekitar saluran kemih.
10. Osteoporosis
Penyakit yang satu ini disebut juga pengeroposan tulang, ditandai dengan berkurangnya massa dari tulang pada tubuh. Dampaknya, tulang menjadi mudah rapuh atau patah. Pada orang lansia, osteoporosis seringkali terjadi pada usia 65-85 tahun.
11. Penyakit Ginjal Kronis
Ini merupakan penyakit lansia yang terjadi secara bertahap, sehingga sering tidak disadari pada awalnya. Jika sudah memasuki tahap kronis, maka dapat memicu berbagai penyakit lainnya, seperti gagal ginjal dan penyakit jantung.
12. Kolesterol Tinggi
Ketika kadar kolesterol terlalu tinggi, hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit serius yang perlu diwaspadai. Lansia yang berusia 65 tahun ke atas sangat rentan pada penyakit ini.
13. Pneumonia
Penyakit ini disebabkan peradangan pada jaringan di paru-paru. Pada usia 65 tahun ke atas, pneumonia dapat menjadi serius karena risiko komplikasi yang lebih tinggi.
14. Penyakit Parkinson
Ini merupakan salah satu penyakit degeneratif yang mengakibatkan tremor, gerakan tersendat, dan kekakuan. Umumnya penyakit ini menyerang lansia pada usia antara 50 tahun ke atas.
15. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
PPOK terjadi ketika paru-paru dan saluran pernapasan mengalami kerusakan akibat peradangan yang terjadi. PPOK lebih sering menyerang seseorang dengan usia lanjut yang memiliki kebiasaan merokok, dan penyakit ini memiliki gejala seperti batuk yang tidak kunjung membaik, nyeri dada, hingga mengi.
16. Depresi
Usia tua dan penurunan kebugaran tubuh dapat menyebabkan hilangnya semangat hidup, status, dan kepercayaan diri orang lansia sehingga meningkatkan risiko depresi. Selain itu, gangguan mental yang dialami individu usia 60 tahun ke atas umumnya meliputi perasaan sedih, adanya kecemasan, sulit tidur dan tidak memiliki harapan.
17. Kanker
Ada berbagai jenis kanker yang rentan diderita lansia, yaitu kanker paru, kulit, kandung kemih, payudara, prostat dan perut.
18. Penyakit Alzheimer dan Demensia
Penyakit ini dapat menyebabkan penderita sulit berpikir, hilang ingatan, dan membuat keputusan yang kurang tepat.
Cara Menjaga agar Lansia tetap Sehat

Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh akan mulai menurun sehingga muncul berbagai risiko penyakit. Berikut adalah cara menjaga kesehatan untuk mengurangi risiko tersebut.
1. Tetap Aktif
Banyak lansia yang menjalani masa tuanya dengan berdiam diri di rumah dan hanya sedikit beraktivitas. Hal tersebut dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit bagi lansia, sehingga penting untuk mendukung agar lansia aktif bergerak serta melakukan olahraga meski hanya ringan.
2. Mengkonsumsi Makanan Sehat
Menjaga pola hidup sehat adalah hal penting, termasuk menjaga pola makan. Untuk lansia, pola makan yang baik yaitu rendah asupan lemak serta tinggi akan zat bergizi. Jurnal Dove Press menerbitkan penelitian yang merekomendasikan perhatian lebih pada pemenuhan vitamin B12, vitamin D, vitamin K, protein, calcium, dan zinc bagi lansia karena jenis-jenis nutrisi tersebut sangat penting bagi tubuh yang semakin menua.
3. Menjaga Berat Badan Tetap Ideal
Masih berhubungan dengan pola hidup sehat, terutama pola makan, hal penting yang perlu diperhatikan yaitu berat badan. Tubuh yang memiliki berat badan ideal akan memiliki tingkat kesehatan yang lebih berkualitas.
4. Memastikan Memperoleh Waktu Istirahat yang Cukup
Pastikan bahwa waktu istirahat dan tidur sudah cukup, supaya stamina dan kondisi tubuh tetap terjaga.
5. Berhubungan Baik dengan Orang Lain
Cara selanjutnya yaitu dengan menjaga hubungan baik dengan orang lain di sekitar. Sosialisasi dengan banyak orang merupakan hal yang bisa membantu tubuh tetap sehat, misalnya dengan keluarga, teman, atau tetangga.
6. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan secara Rutin
Pemeriksaan kesehatan secara rutin merupakan hal penting bagi lansia, karena ada berbagai jenis penyakit yang mungkin mengancam tanpa menimbulkan gejala. Selanjutnya, jika perlu, gunakan Tips dan Rekomendasi Suplemen Jaga Lansia Sehat, mengkonsumsi vitamin atau obat sesuai dengan arahan dari dokter.
Jika dokter meresepkan obat-obatan atau vitamin, Anda dapat mendapatkan produk tersebut dari Mandira, distributor obat-obatan resmi dan original. Daftar rincinya dapat ditemukan di halaman prinsipal kami. Anda juga bisa memperoleh informasi lanjutan dengan menghubungi kami di sini.
Baca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini. Daftar obat yang kami distribusikan berdasarkan perusahaan produksi obat mitra kami dapat Anda temukan di halaman prinsipal kami. Jika Anda adalah pabrik obat maupun retail obat yang membutuhkan kerjasama dan informasi lebih tentang Mandira sebagai distributor farmasi, dapat menghubungi kami di sini.