Perbedaan obat herbal dan obat kimia dapat kamu ketahui melalui komposisi bahan dasarnya, obat herbal terbuat dari tanaman utuh, sedangkan obat kimia menggunakan bahan aktif yang telah diekstrak. Banyaknya produk obat-obatan herbal dan kimia mungkin membuat Anda bertanya-tanya apa perbedaan kedua obat tersebut. Kedua jenis obat-obatan tersebut memang sama-sama laku di pasaran.
Sehingga keduanya seolah saling bersaing. Biasanya, orang-orang cenderung memilih obat kimia seperti paracetamol, analgesik, atau antihistamin karena lebih praktis dan efeknya relatif cepat dalam mengatasi berbagai gejala penyakit.
Lalu Anda juga dapat mengetahui 5 Tanaman Obat Herbal untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui. Ini sangat penting untuk Anda agar kesehatan tubuh Anda lebih terjaga.
Sedangkan suplemen herbal juga banyak diminati karena dinilai lebih aman dari berbagai efek samping dan masyarakat banyak menggunakan obat herbal untuk daya tahan tubuh mereka. Ini dikarenakan suplemen herbal seperti suplemen bawang putih atau ginko biloba dibuat dari bahan-bahan alami dan prosesnya lebih organik.
Perbedaan Obat Herbal dan Obat Kimia
Pada dasarnya baik suplemen herbal maupun kimia (sintetis) sama-sama menggunakan tanaman sebagai bahan dasarnya. Jangan salah, bahan dasar sebagian besar obat kimia seperti aspirin, morfin, dan digoxin berasal dari bahan organik.
Pertanyaannya adalah jika kedua jenis suplemen tersebut sama-sama menggunakan bahan dasar tanaman, lantas apa perbedaannya? Simak penjelasan kami berikut ini untuk menemukan jawabannya.
1. Obat Herbal
Perbedaan obat herbal dan obat kimia salah satunya adalah dari komposisi bahan dasar yang digunakan. Suplemen herbal pada umumnya terbuat dari tanaman utuh. Bahan dasar tersebut diambil tanpa filtrasi khusus untuk memperoleh bahan aktif.
Para praktisi dari pengobatan jenis ini percaya bahwa penggunaan tanaman utuh dapat meminimalisir efek samping dari obat tersebut. Tidak jarang obat herbal dibuat dengan komposisi yang terdiri dari campuran beberapa tanaman berbeda.
Penggunaan banyak tanaman dengan kandungannya masing-masing diyakini dapat meningkatkan efektivitas racikan yang dibuat. Sementara praktik kedokteran modern tidak mengenal penggunaan banyak tanaman dalam satu waktu.
Sehingga ini menjadi perbedaan keduanya yang lain perlu diketahui. Praktik kedokteran modern tidak menggunakan banyak tanaman dalam satu waktu dengan tujuan untuk menghindari polifarmasi.
Masyarakat yang telah mengenal beragam tanaman obat herbal indonesia atau apotek hidup mengakui manfaat dari obat herbal. Apalagi kandungan zat kimia dalam jenis pengobatan organik ini cenderung lebih sedikit.
Sehingga risiko mengalami alergi maupun iritasi juga cenderung lebih kecil. Suplemen organik memang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Meski demikian, suplemen ini biasanya tidak digunakan untuk mengobati penyakit. Jenis-jenis obat herbal berdasarkan pembuktiannya:
- Obat herbal terstandar: Dibuktikan keamanan khasiatnya secara ilmiah dengan melakukan uji praklinik atau uji in-vivo, dan bahan bakunya telah distandarisasi.
- Fitofarmaka: Dibuktikan juga keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan melakukan uji klinik dan uji praklinik, dengan bahan baku dan produk jadinya yang telah distandarisasi
- Jamu: Dilakukan dan dibuat menggunakan teknologi sederhana, dengan pembuktian keamanan dan khasiatnya dengan data empiris.
2. Obat Kimia
Perbedaan obat herbal dan obat kimia yang cukup mencolok yaitu obat kimia diproses dengan teknologi khusus untuk pengambilan ekstrak atau bahan aktif tertentu dari bahan dasarnya.
Jenis obat ini harus melalui sejumlah administrasi makanan serta obat-obatan yang diatur dan diawasi secara ketat. Karena hal tersebut, produsen harus benar-benar memastikan quality control melalui sejumlah inspeksi sebelum didistribusikan kepada masyarakat.
Produsen juga harus mencantumkan semua bahan yang digunakan sehingga publik mengetahui apa yang mereka dapatkan. Sebelum didistribusikan secara masal, obat kimia terlebih dahulu melalui pengujian ilmiah.
Perbedaan obat herbal dan obat kimia lainnya yaitu suplemen sintetis sudah diuji serta memiliki efektivitas bahkan mampu bekerja lebih cepat hingga instan dalam mengatasi berbagai gejala penyakit.
Berbeda dari suplemen herbal, obat kimia dijadikan pengobatan untuk menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol, kanker, dan lain sebagainya.
Salah satu yang kerap menjadi keluhan dari penggunaan obat kimia adalah adanya efek samping. Efek samping ini bisa menyebabkan kerusakan pada organ pada penggunaan jangka panjang.
Di samping itu, terkadang obat kimia juga tidak bisa didapatkan secara bebas. Untuk jenis-jenis tertentu, Anda harus membawa resep dokter. Misalnya, golongan psikotropika yang dapat menyebabkan kecanduan.
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan menawarkan beragam jenis pengobatan untuk masyarakat. Dengan mengetahui perbedaan obat herbal dan obat kimia, Anda bisa memiliki pilihan jenis mana yang paling cocok sesuai kebutuhan.
Selain itu Anda juga dapat mengenali perbedaan kedua obat tersebut lewat logo yang disertakan di kemasan. Ada 3 Jenis dan Logo Obat Herbal Sesuai dengan Standar BPOM yang dapat Anda ketahui lebih lanjut!
Baca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini. Daftar obat yang kami distribusikan berdasarkan perusahaan produksi obat mitra kami dapat Anda temukan di halaman prinsipal kami. Jika Anda adalah pabrik obat maupun retail obat yang membutuhkan kerjasama dan informasi lebih tentang Mandira sebagai distributor farmasi, dapat menghubungi kami di sini.