Untuk menjamin mutu obat, Anda perlu mengetahui apa itu CPOB. CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) adalah standar yang harus dipenuhi oleh industri farmasi dalam setiap proses produksi obat untuk menjamin kualitas, keamanan, dan khasiatnya.
CPOB harus menjadi pedoman penting bagi pelaku industri farmasi maupun fasilitas yang melakukan pembuatan obat dan menggunakan bahan obat seperti apotek.
CPOB sendiri di Indonesia telah diatur melalui Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 34 Tahun 2018 mengenai Pedoman Cara Membuat Obat yang Baik.
Maka dari itu, pahami CPOB dengan lebih lengkapnya melalui penjelasan berikut.
Sebelum itu, Kenali 7 Jenis Apotek Beserta Fungsinya agar Anda mendapatkan pengetahuan bisnis apotek secara lebih komprehensif.
Mengenal Apa Itu CPOB?
CPOB adalah proses manajemen mutu yang melibatkan pengendalian standar kualitas obat. Obat yang diproduksi haruslah sesuai dengan ketentuan izin edar, uji klinik, tujuan penggunaan serta spesifikasi produk.
Lantas, untuk apa CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) ini diterapkan di industri farmasi?
Mengapa CPOB itu Penting di Dunia Farmasi
Dengan memahami pengertian apa itu CPOB, Anda akan menyadari bahwa pedoman ini memiliki peran esensial dalam dunia farmasi.
1. Keamanan dalam Obat
CPOB menjadi penjamin bahwa setiap obat yang diproduksi, dijual, dan dikonsumsi oleh masyarakat memenuhi standar keamanan yang ketat.
Dengan menerapkan pedoman CPOB, risiko seperti kontaminasi produk, penempatan label yang salah pada obat, dan pencampuran bahan aktif terlalu banyak pada racikan obat, bisa benar-benar terhindarkan.
2. Ketersedian Stok Produksi Obat
Secara tidak langsung, CPOB berperan penting dalam menjaga ketersediaan stok obat berkualitas. Saat menerapkan prinsip CPOB, produsen obat akan memperhatikan efisiensi proses produksi serta menjaga kontinuitas pasokan obat.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa obat yang dibutuhkan oleh pasien selalu tersedia di pasaran.
3. Jaminan Kepercayaan Masyarakat Secara Legal
Sertifikasi CPOB menjadi dokumen yang sah untuk memvalidasi kualitas produk obat. Sertifikasi ini bisa digunakan untuk membentuk kepercayaan masyarakat melalui bukti legal dan konkret.
Maka dari itu, perhatikan setiap obat yang Anda jual di apotek apakah sudah memiliki sertifikasi CPOB sebagai jaminan mutu atau belum.
Bagaimana Jika Perusahaan Farmasi tidak Memiliki CPOB
Terdapat beberapa konsekuensi serius jika perusahaan farmasi tidak menaati pedoman CPOB dengan baik, diantaranya yaitu:
- Memperoleh peringatan keras;
- Penghentian kegiatan bisnis untuk sementara;
- Sertifikat CPOB dibekukan;
- Sertifikat CPOB dicabut;
- Izin industri farmasi juga bisa terancam.
Oleh sebab itu, menaati prinsip CPOB menjadi sebuah keharusan bagi industri farmasi. Hal ini tidak hanya demi manajemen kualitas produk obat, tetapi juga perizinan dan eksistensi bisnis di masa depan.
Mandira Distra Bekerja Sama dengan Mitra yang Tervalidasi CPOB
Jadi, apakah obat yang Anda jual di apotek sudah tervalidasi CPOB? Dengan memahami apa itu CPOB, sertifikasi produk menjadi perhatian yang tidak boleh luput dari pemilik apotek.
Untuk memastikan standarisasi produk obat, Anda bisa percayakan pada Mandira sebagai distributor obat profesional.
Mandira telah bekerja sama dengan banyak mitra yang telah memiliki sertifikasi CPOB. Anda bisa melihat lebih lengkapnya melalui laman prinsipal. Jangan khawatir, Anda bisa berdiskusi dengan kami untuk meninjau ulang kualitas dan mutu obat yang digunakan oleh apotek.
Dapatkan Tips Membuka Bisnis Apotek beserta informasi seputar dunia apotek lainnya melalui blog Mandira.