...

SOP apotek merupakan salah satu syarat penting yang harus dipenuhi saat mendirikan usaha apotek. Selain mengurus perizinan, apotek juga harus memiliki SOP agar bisa tetap bertahan dan memberikan pelayanan sesuai standar yang ditetapkan. 

Dengan SOP yang benar, pengelolaan apotek dapat dilakukan dengan lebih efektif. Ada beberapa SOP yang diperlukan, mulai dari SOP penyimpanan stok obat, hingga SOP pelayanan resep apotek. Untuk lebih jelas, mari ikuti informasi berikut! Sebelum melanjutkan pembahasan, sebaiknya Anda Ketahui Jalur Kefarmasian di Distribusi Farmasi. Kemudian jika membutuhkan obat-obatan atau suplemen, Anda dapat memperolehnya dari Mandira, salah satu distributor obat terpercaya di Indonesia.

Apa itu SOP Apotek?

SOP atau standar operasional prosedur merupakan sebuah panduan tertulis yang dibuat sebagai acuan dalam menjalankan suatu pekerjaan atau pelayanan. Hal ini dibutuhkan dalam bidang apotek untuk membuat operasi apotek lebih teratur.

Dalam SOP, akan tertulis detail mengenai waktu, tempat, serta staf yang akan menjalankan tugas atau suatu pekerjaan tertentu. Dengan begitu, kehadiran SOP dapat membantu karyawan agar bisa mengerjakan pekerjaannya dengan benar.

Selain itu, SOP juga dapat menjamin bahwa karyawan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas secara konsisten, berkomunikasi dengan baik, serta bekerja dengan teratur dan maksimal. Oleh karena itu, SOP ini sangat penting dimiliki oleh apotek.

Manfaat Menggunakan SOP di Apotek

SOP apotek bisa dikatakan sebagai acuan atau pedoman dalam menjalankan pekerjaan di apotek. Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari adanya SOP, di antaranya:

1. Karyawan Lebih Paham Tugas dan Perannya

SOP dapat membantu karyawan, khususnya apoteker, untuk memahami tugas dan perannya dalam apotek. SOP yang jelas dan terstruktur akan memberikan gambaran yang lengkap tentang apa yang harus dilakukan oleh karyawan, kapan, dan dimana.

Dengan memahami tugas dan perannya, karyawan dapat bekerja dengan lebih efisien dan efektif. Mereka juga akan lebih termotivasi untuk bekerja karena merasa memiliki tanggung jawab yang jelas.

2. Target Apotek Mudah Lebih Dicapai

SOP juga dapat membantu apotek untuk mencapai targetnya, seperti target penjualan harian, kepuasan pelanggan, hingga pemusnahan produk yang sudah kadaluarsa. 

SOP yang baik akan memastikan bahwa semua proses kerja di apotek berjalan dengan lancar dan efisien. Hal ini akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan penjualan apotek.

Selain itu, SOP juga dapat membantu apotek untuk memenuhi standar dan peraturan yang berlaku. Dengan demikian, apotek akan lebih tepercaya dan memiliki daya saing yang lebih tinggi.

3. Meminimalisir Kesalahan

SOP juga dapat membantu meminimalisir kesalahan dalam bekerja. Hal ini karena SOP memberikan panduan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Dengan mengikuti SOP, karyawan akan lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan kesalahan.

Kesalahan dalam bekerja dapat berdampak negatif bagi apotek, baik dari segi finansial maupun reputasi. Oleh karena itu, meminimalisir kesalahan adalah hal yang penting untuk dilakukan.

Apa Saja yang Harus Ada dalam SOP Apotek?

Dalam pembuatan SOP untuk apotek, ada beberapa hal yang perlu dicantumkan, di antaranya:

  1. Judul SOP. Buatlah judul yang singkat dan jelas, serta sesuai dengan ruang lingkup pembahasannya. Misalnya, SOP Penerimaan Resep
  2. Masa berlaku SOP
  3. Tujuan pembuatan SOP dan alasan mengapa SOP tersebut diadakan
  4. Penanggung jawab, yaitu siapa-siapa saja yang bertugas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan SOP tersebut
  5. Prosedur. Susunlah prosedur kerja dengan jelas, terarah, dan mudah dipahami oleh karyawan sehingga penyesuaiannya bisa dilakukan dengan mudah
  6. Bukti pelatihan. Dokumen ini harus ditulis dalam form sebagai bukti bahwa SOP sudah siap didistribusikan kepada karyawan.

Cara Membuat SOP di Apotek

Sebetulnya, penyusunan SOP akan berbeda-beda pada setiap apotek. Hal ini tergantung dari cara pengelolaan apotek itu sendiri. Oleh karena itu, Anda bisa menyesuaikan pembuatan SOP ini dengan kebutuhan. 

Agar memudahkan penyusunannya, cobalah untuk mempertimbangkan beberapa hal ini dalam pembuatan SOP:

  1. Tujuan: Pekerjaan dan tugas yang perlu dikerjakan
  2. Cakupan tugas: Hal apa saja yang berkaitan dengan pekerjaan dalam SOP
  3. Proses: Paparkan dengan jelas pekerjaan tersebut dengan rinci, tapi tetap mudah dimengerti
  4. Tanggung jawab: Siapa saja yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut
  5. Pelatihan: Karyawan yang mengerjakan tugas tersebut sudah terlatih atau belum
  6. Evaluasi: Cek kembali SOP yang telah disusun untuk memastikan sudah sesuai atau belum

Contoh SOP Apotek 

Umumnya, SOP yang ada di apotek akan berkaitan dengan prosedur pengelolaan serta standar pelayanan yang berkaitan dengan kefarmasian di apotek. Beberapa contohnya seperti:

  1. SOP pelayanan resep
  2. SOP penyimpanan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan BMHP
  3. SOP pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak
  4. SOP pelayanan swamedikasi
  5. SOP melakukan perencanaan pengadaan
  6. SOP pembuatan puyer racikan atau serbuk bagi
  7. SOP pemberian informasi obat
  8. SOP penanganan obat retur dari pelanggan atau pasien

Agar lebih jelas, Anda dapat melihat salah satu contoh SOP penerimaan resep sebagai berikut:

SOP apotek

Dengan membuat SOP apotek yang sesuai, pekerjaan di apotek bisa dilakukan dengan lebih terstruktur. Dengan begitu, pelayanan yang diberikan akan lebih berkualitas dan profesional. 

Selain memiliki SOP yang baik, apotek juga sangat disarankan untuk bekerja sama dengan distributor obat atau yang biasa disebut dengan PBF tepercaya demi memenuhi persediaan obat. Maka dari itu, Kenali Apa itu PBF: Pengertian, Fungsi dan Kewajiban

Jika Anda membutuhkan berbagai obat-obatan berkualitas, bisa didapatkan dari Mandira, distributor obat-obatan resmi dan original. Daftar rincinya dapat ditemukan di halaman prinsipal kami. Anda juga bisa memperoleh informasi lanjutan dengan menghubungi kami di sini dan membaca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini.