Tahukah Anda apa itu PBF? Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah pihak yang memiliki peran penting dalam rantai distribusi obat, menjaga ketersediaan, keamanan, dan kualitas obat yang sampai ke masyarakat.
Pengertian PBF (Pedagang Besar Farmasi)
PBF atau Pedagang Besar Farmasi adalah badan usaha yang mendapat izin dari Kementerian Kesehatan untuk mendistribusikan obat atau produk farmasi lainnya secara legal. Simak peran dan kewajiban penting yang dijalankan oleh PBF berikut ini.
Sebelum itu penting untuk Anda mengetahui Tips Memilih Supplier Obat Terpercaya untuk Kebutuhan Farmasi terlebih dahulu.
Mengenal Apa Saja Fungsi PBF (Pedagang Besar Farmasi)
Setelah memahami apa itu PBF, mari ketahui juga fungsinya. Sebagai salah satu mata rantai distribusi, PBF menjalankan berbagai fungsi penting, yaitu:
1. Penyedia dan Penyimpanan Persediaan Farmasi
PBF bertanggung jawab menyediakan dan menyimpan persediaan farmasi dalam jumlah besar. Penyimpanan ini dilakukan dengan standar tertentu untuk menjaga kualitas dan keamanan obat.
2. Sarana Mendistribusikan Persediaan Farmasi
PBF berfungsi sebagai perantara distribusi dari produsen obat hingga ke apotek, rumah sakit, dan layanan kesehatan lainnya.
3. Tempat Pendidikan dan Pelatihan
Selain distribusi, beberapa PBF juga menjadi pusat pendidikan dan pelatihan bagi tenaga farmasi, yang meliputi pelatihan terkait penanganan dan distribusi obat.
4. Mendistribusikan Bahan Farmasi atau Obat yang Merata sesuai Surat Izin Peredaran
PBF wajib mendistribusikan obat sesuai izin edar yang ditentukan, memastikan bahwa hanya obat yang memiliki izin edar resmi yang beredar di masyarakat.
5. Meminimalisir Praktik Penyalahgunaan Obat
Dengan distribusi yang terkontrol dan tercatat, PBF membantu meminimalisir obat yang beredar.
Jenis – Jenis PBF (Pedagang Besar Farmasi)
Menurut Permenkes NOMOR 1148/MENKES/PER/VI/2011, PBF terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
PBF Pusat
PBF Pusat bertugas untuk mengelola distribusi utama di pusat wilayah.
PBF Cabang
PBF Cabang bertugas untuk melakukan distribusi di wilayah-wilayah yang lebih spesifik. Pembagian ini memastikan distribusi obat berjalan merata dan efisien hingga ke pelosok daerah.
Mengenal Tugas dan Kewajiban yang Dimiliki PBF
Selain mengetahui apa itu PBF beserta fungsi dan jenisnya, Anda juga perlu mengetahui kewajiban yang dimiliki PBF, antara lain:
1. Melaksanakan Pengadaan Obat
PBF harus mengadakan obat sesuai kebutuhan pasar dan peraturan yang berlaku, memastikan bahwa obat yang didistribusikan adalah yang berkualitas.
2. Menyalurkan Bahan Obat atau Produk
Setiap bahan atau produk farmasi harus disalurkan sesuai izin dan target distribusi yang legal. Hal ini menjamin keamanan dari segi kualitas dan tepat sasaran.
3. Melaksanakan Dokumentasi Pengadaan
PBF wajib mendokumentasikan seluruh proses pengadaan dan distribusi agar setiap transaksi dan pergerakan produk dapat dilacak dengan baik.
4. Menyampaikan Laporan Kegiatan
PBF juga bertanggung jawab untuk melaporkan kegiatan operasional kepada instansi terkait, sehingga transparansi dan akuntabilitas dapat terjaga.
Persyaratan Umum Menjadi Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Dalam pelaksanaannya, Pedagang Besar Farmasi diwajibkan memenuhi persyaratan khusus untuk mendapatkan izin. Ketentuan mengenai persyaratan PBF diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022. Berikut beberapa persyaratan umum bagi PBF
1. Badan Usaha
PBF harus memiliki badan usaha atau badan hukum resmi yaitu sebagai sebuah perseroan terbatas (PT).
2. Tempat Usaha
Tempat usaha harus memenuhi standar tertentu, termasuk sarana penyimpanan yang sesuai dengan ketentuan BPOM.
3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di PBF, khususnya apoteker, harus memiliki lisensi dan kompetensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan merupakan WNI.
4. Pengurus / Dewan Direksi
Komisaris atau dewan pengawas serta direksi atau pengurus tidak pernah terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi selama dua tahun terakhir.
5. Sistem Mutu
PBF harus menerapkan sistem mutu yang ketat, terutama dalam proses penyimpanan dan distribusi agar kualitas obat terjamin.
6. Sarana dan Prasarana
PBF memerlukan sarana dan prasarana yang mendukung penyimpanan dan distribusi obat secara aman, termasuk kendaraan berpendingin jika diperlukan.
Siapa yang Mengeluarkan Izin PBF?
Izin PBF dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan melalui mekanisme yang telah diatur dalam regulasi, yakni Permenkes No.1148/MENKES/PER/VI/2011. Proses perizinan ini memastikan bahwa hanya pihak yang memenuhi syarat yang dapat menjadi PBF, sehingga kualitas distribusi obat dapat terjamin.
Sebagai salah satu PBF yang memiliki izin resmi, Mandira Distra Abadi hadir untuk memenuhi kebutuhan pengadaan dan distribusi obat di Indonesia. Kami berkomitmen menjaga kualitas, keamanan, serta ketersediaan obat bagi masyarakat luas.
Dengan adanya PBF yang kompeten dan berizin resmi, pendistribusian obat di Indonesia dapat terjamin kualitas dan keamanannya, sehingga kebutuhan masyarakat terhadap obat-obatan dapat terpenuhi secara merata.
Setelah mengetahui apa itu PBF, jangan lupa untuk hubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi produk obat-obatan, atau Anda bisa kunjungi halaman prinsipal. Selain itu, dapatkan juga tips kesehatan lainnya di blog Mandira!