Tanda biru pada obat adalah salah satu simbol yang menandakan bahwa obat tersebut bisa Anda dapatkan tanpa resep dokter. Namun, obat dengan simbol biru cenderung lebih jarang ditemukan dari simbol lainnya.
Mengapa demikian? Mandira telah menjelaskan informasinya lebih lanjut pada artikel ini. Sebelum itu, baca dulu tentang Begini Macam Simbol Obat-obatan, Ada Logo Obat Keras! agar Anda lebih paham arti simbol-simbol pada obat. Setelahnya, mari lanjutkan dengan membaca artikel ini hingga akhir!
Mengapa Obat-Obatan yang Beredar di Publik Memiliki Simbol
Simbol pada obat-obatan merupakan upaya menggolongkan obat yang praktis agar masyarakat lebih mudah memahami kegunaan obat tersebut. Termasuk tanda biru pada obat, simbol-simbol lainnya juga membantu meningkatkan kesadaran agar masyarakat lebih peduli pada informasi tentang obat.
1. Sistem Penggolongan Obat Berdasarkan Warna
Penggolongan obat yang diatur berdasarkan warna berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 917/MENKES/PER/X/1993. Berikut daftar simbol obat dan artinya untuk Anda pahami lebih jelas:
-
Simbol Hijau Lingkaran Hitam
Ini adalah golongan obat yang beredar secara bebas. Anda bisa menjumpai obat ini di apotek hingga klinik terdekat dan membeli atau menjualnya tanpa batasan.
-
Simbol Biru Lingkaran Hitam
Ini adalah obat dengan golongan bebas terbatas. Anda bisa membelinya tanpa membutuhkan resep dokter. Tetapi, tanda biru pada obat ini menandakan obat keras juga bila melihat kandungannya.
Penggunaan obat harus hati-hati dan memperhatikan petunjuknya dengan seksama agar menghindari efek sampingnya.
-
Simbol Lingkaran Merah dan Huruf K Hitam
Untuk simbol dengan lingkaran merah serta huruf K hitam, artinya obat tergolong keras dan termasuk psikotropika. Anda butuh resep dokter untuk memperoleh obatnya sehingga tidak bisa dibeli secara bebas.
-
Simbol Pohon
Obat ini merupakan obat yang terbuat dari tanaman tradisional atau herbal. Penyebutan obat ini umumnya adalah obat jamu.
-
Simbol Tiga Bintang
Adapun obat yang bersimbol tiga bintang merupakan OHT atau Obat Herbal Terstandar. Tetapi, OHT tidak seperti jamu karena berbeda pada proses pengolahan obatnya.
Obat berbahan dasar alami dan telah melalui pengolahan berteknologi tinggi. Higienitasnya juga terjaga serta telah teruji kronis dan toksisitasnya.
-
Simbol Serpihan Salju Hijau
Ini adalah simbol fitofarmaka. Pengolahannya serupa dengan Obat Herbal Terstandar, namun telah disetarakan dengan jenis obat yang modern. Proses pengolahan fitofarmaka pun lebih kompleks daripada OHT.
-
Simbol Palang Medali Merah
Obat dengan simbol ini paling berbahaya. Sebab, obat tersebut termasuk narkotika baik dari tanaman atau tidak serta sintetis atau semisintetis. Ini bisa memicu efek ketergantungan, jadi penggunaan medisnya pun perlu pengawasan ketat.
Mengapa Tanda Biru Pada Obat Jarang Ditemukan?
Terdapat berbagai alasan yang membuat obat dengan simbol tanda biru kini jarang ditemukan, di antaranya:
1. Perubahan Regulasi
Kementerian Kesehatan melakukan perubahan penggolongan pada beberapa obat yang semula termasuk ke dalam obat bebas terbatas.
Contohnya, Lidocaine yang awalnya merupakan obat bebas terbatas kini berubah menjadi obat keras. Termasuk juga Benzocaine yang berubah dari obat bebas terbatas ke obat keras.
2. Perubahan Formulasi
Formulasi pada obat bebas terbatas pun mengalami perubahan. Misalnya, seperti obat Bromhexine yang kini formulasinya tidak melebihi 8 mg dalam bentuk tablet serta kapsul. Jumlahnya 10 per kemasan tablet atau kapsul.
Sedangkan, untuk versi sirup dan suspensi, obat Bromhexine tidak boleh melebihi 4mg/5ml. Kemasannya pun dilarang melebihi 60 ml. Perubahan formulasi tersebut juga berlaku pada obat bebas terbatas lainnya seperti Ibuprofen, Tioconazole, hingga Aminophylline.
3. Kebiasaan Konsumen
Tanda biru pada obat kini jarang ditemukan akibat kebiasaan masyarakat yang juga jarang membelinya karena sifat obat yang terbatas. Swamedikasi dengan obat bebas yang lebih aman pun cenderung lebih dipilih masyarakat karena lebih aman.
Tips Menggunakan Obat Sesuai dengan Golongannya
Anda bisa menggunakan obat menurut golongannya secara efektif dan efisien melalui penerapan tips-tips berikut:
- Membaca aturan pakai sebelum mengonsumsi obat;
- Mematuhi anjuran dosis obat ketika mengkonsumsinya. Sebagai contoh, gunakanlah sendok takar yang diberikan pada kemasan jika mengonsumsi obat sirup;
- Memastikan rentang waktu obat sama. Misalnya, sistem penggunaan 3×1 yang berarti Anda harus meminum obat setiap 8 jam sekali;
- Menggunakan obat dengan durasi sesuai kebutuhan, seperti antibiotik yang bisa Anda minum untuk 3 hingga 5 hari;
- Menghindari penggunaan obat bebas terbatas serta obat bebas, sebab tujuan obat hanya meringankan gejala sakit dan bukan penyebab sakitnya. Segera hubungi dokter bila sakit tidak kunjung sembuh.
Cermat Membeli dan Menggunakan Obat Bersama Mandira
Tanda biru pada obat menandakan bahwa obat digunakan secara terbatas meskipun masih tergolong bebas. Ini mengingat kandungan obat yang cukup keras, sehingga Anda sebaiknya berhati-hati saat ingin mengonsumsinya.
Bersama Distributor Obat Mandira Distra Abadi, Anda bisa lebih cermat menggunakan obat. Pedagang Besar Farmasi (PBF) ini telah berpengalaman selama 31 tahun, sehingga Anda bisa percaya pada mitranya di Halaman Prinsipal yang ternama.
Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran obat yang menguntungkan! Baca juga tentang Begini Macam Simbol Obat-obatan, Ada Logo Obat Keras! hanya di blog kami.