...

Metode morbiditas adalah salah satu perencanaan pengadaan obat sesuai dalam ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 34 Tahun 2021. Melalui penerapan metode morbiditas, pengadaan obat diharapkan efektif karena sesuai kebutuhan. Jadi, tidak kelebihan atau kekurangan stok obat.

Selain itu, metode morbiditas juga membantu efisiensi penggunaan anggaran karena obat-obatan lebih akurat jumlah, jenis, waktu, serta kualitasnya. Jadi, mari simak cara menghitung kebutuhan obat dengan metode morbiditas yang penting melalui pembahasan di bawah ini! 

Sebelum memulai pembahasan mengenai metode morbiditas, alangkah baiknya Anda juga mengenal Jenis Surat Pesanan Obat untuk Pengadaan Obat dan Cara Membuatnya.

Apa itu Metode Morbiditas?

Metode morbiditas adalah cara menghitung kebutuhan obat menyesuaikan pola penyakitnya. Pada metode morbiditas, faktor yang menjadi panduan dalam perkiraan kebutuhan obat tertentu mulai dari peristiwa penyakit umum, jumlah obat, serta pola standar untuk mengobati penyakit tersebut. 

Penerapan metode morbiditas umumnya dilaksanakan oleh program dengan kenaikan skala atau scaling up. Sebagai pembanding dari metode perencanaan pengadaan obat lainnya, tingkat kesulitan metode ini paling tinggi. 

Hal tersebut mengingat proses perhitungannya yang memakan waktu. Terutama saat harus mengumpulkan data morbiditas untuk suatu rangkaian penyakit yang perlu terjamin validitasnya.

Langkah-langkah Dalam Metode Morbiditas

Anda telah memahami bahwa metode morbiditas adalah cara penghitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit. Selanjutnya, Anda perlu mengetahui langkah-langkah melakukan metode morbiditas yang terdiri dari:

1. Mengumpulkan Data Komposisi Demografi dari Kelompok Populasi

Anda harus menyiapkan data berupa estimasi jumlah populasi yang diklasifikasikan menurut jenis kelamin serta kelompok umurnya. Kelompok umur tersebut dimulai dari:

  • 0–4 tahun;
  • 4–14 tahun;
  • 15–44 tahun;
  • > 45 tahun.

Selain itu, kelompok umur juga bisa Anda tetapkan menurut kategori:

  • Dewasa, yaitu di atas 12 tahun;
  • Anak, yaitu umur 1 hingga 12 tahun.

Tidak hanya itu, Anda pun perlu mengumpulkan data mengenai pola morbiditas penyakitnya. Pola morbiditas meliputi:

  • Jenis penyakit per tahun pada semua populasi di kelompok umur yang tersedia;
  • Frekuensi kejadian setiap penyakit per tahun pada semua populasi di kelompok umur yang tersedia. 

Lalu, kumpulkan juga data terkait standar pengobatan. Standar tersebut ditetapkan oleh rumah sakit dan berlaku untuk obat masuk pada rencana kebutuhan. 

2. Menghitung Kebutuhan Jumlah Sediaan Farmasi

Setelah itu, Anda perlu menghitung kuantitas kebutuhan pengadaan obat. Caranya dengan mengalikan jumlah kasus dan jumlah obat menyesuaikan panduan pengobatan dasar. 

Adapun perhitungan jumlah kebutuhan pengadaan obat yang masuk harus memeprtimbangkan berbagai faktor. Mulai dari lead time, pola penyakit, hingga buffer stock

Contoh Perhitungan Metode Morbiditas

Bila ingin menjamin kebutuhan obat terpenuhi, maka metode morbiditas adalah opsi perencanaan pengadaan obat yang bisa Anda coba. 

Ilustrasinya, terdapat kasus penyakit berupa diare akut yang membutuhkan penggunaan oralit untuk penyembuhannya. Melalui metode morbiditas, berikut penghitungan jumlah oralit yang dibutuhkan menyesuaikan data komposisi demografi serta jumlah kasusnya:

1. Dewasa 

Jumlah kasus diare akut: 110 kasus

Kebutuhan oralit per satu siklus pengobatan: 6 bungkus @ 1 liter

Total kebutuhan oralit: 110 x 6 = 660

Jadi, kebutuhan pengadaan oralit untuk diare akut pada orang dewasa adalah 660 bungkus.

2. Anak-anak 

Jumlah kasus diare akut: 185 kasus

Kebutuhan oralit per satu siklus pengobatan: 15 bungkus @ 200 ml

Total kebutuhan oralit: 185 x 15 = 2.775 

Jadi, kebutuhan pengadaan oralit untuk diare akut pada anak-anak adalah 2.775 bungkus. 

Tantangan & Inovasi dalam Penerapan Metode Morbiditas

Tantangan & Inovasi dalam Penerapan Metode Morbiditas

1. Tantangan Validitas Data Morbiditas

Akurasi sangat dipengaruhi mutu data insidensi/prevalensi, cakupan layanan, dan kepatuhan terhadap STGs; kekurangan atau keterlambatan data dapat menghasilkan estimasi berlebih atau kurang. 

Triangulasi dengan data konsumsi dan statistik layanan dianjurkan untuk meningkatkan keandalan.

2. Perbandingan dengan Metode Lain

– Metode konsumsi: menggunakan pemakaian historis persediaan; efektif bila data lengkap dan stabil, namun kurang sensitif terhadap perubahan pedoman klinis atau perluasan program.

– Metode statistik layanan: berbasis jumlah kunjungan/prosedur; membantu saat diagnosis spesifik tersedia tetapi membutuhkan pemetaan tepat antara layanan dan regimen.

– Morbiditas unggul saat merencanakan intervensi baru atau ketika data pemakaian terbatas, asalkan STGs dan data penyakit andal.

3. Inovasi Digital & Sistem Informasi untuk Mendukung Metode Morbiditas

Penerapan e-LMIS (electronic Logistics Management Information Systems) meningkatkan ketersediaan, ketepatan waktu, dan keterlacakan data untuk peramalan dan perencanaan pasokan.

Mandira Distra Distributor Obat untuk Pengadaan Apotek dan Rumah Sakit

Kini Anda paham bahwa metode morbiditas adalah cara mendapatkan jumlah pengadaan obat yang lebih akurat. Lalu, pastikan mutu obat terjamin dengan mendapatkannya melalui Mandira.

Sebagai Pedagang Besar Farmasi, Mandira mengirim obat dalam jumlah besar ke semua bagian Indonesia. Ketahui Alur Pengadaan Obat dari PBF Mandira Distra yang Aman.

Distributor obat Mandira Distra Abadi telah dipercaya selama 31 tahun untuk memenuhi kebutuhan obat apotek, pedagang besar farmasi, hingga rumah sakit. 

Mandira Distra Abadi merupakan Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang bekerja sama dengan perusahaan produsen obat kenamaan, kunjungi laman prinsipal untuk melihat ragam obat dari prinsipal kami. Kami menerima pengiriman ke seluruh Indonesia.

Hubungi kami untuk informasi selengkapnya terkait obat yang tersedia dan dapatkan penawaran terbaik. Anda juga dapat mempelajari beragam informasi terkini seputar kesehatan dan tips operasional apotek melalui laman blog kami.