...

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang menginfeksi sistem daya tahan atau kekebalan tubuh manusia. Penyakit ini membuat imun tubuh menjadi lemah sehingga tubuh tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melawan infeksi atau penyakit.

Sedangkan AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yakni kondisi seseorang pada saat HIV sudah berada dalam tahap infeksi terakhir. Tubuh orang dengan AIDS tidak lagi mempunyai kemampuan melawan infeksi, dan kondisi inilah yang membuat banyak orang takut terhadap penyakit HIV.

Terdapat banyak cara mencegah HIV, salah satunya adalah dengan 10 Hal yang Baik Dilakukan untuk Meningkatkan Imun Tubuh Anda. Selain tindak pencegahan, penting juga bagi Anda untuk mengenali gejala penyakit HIV sebagai berikut. 

Gejala Penyakit HIV AIDS

Infeksi HIV dapat terjadi melalui pertukaran cairan tubuh seperti darah dan cairan dari alat kelamin. Kenali gejala awal HIV sebelum penyakit berkembang menjadi AIDS sebagai berikut.

Tahapan Pertama

Pada tahapan pertama, orang yang sudah terinfeksi virus sebenarnya tidak menunjukkan gejala parah apapun hingga beberapa tahun. Setelah terinfeksi satu sampai dua bulan, pengidapnya akan mengalami sakit yang dirasakan orang pada umumnya.  

Jika seseorang yang mengidap HIV terkena flu, kondisi flu akan terjadi selama beberapa minggu. Kemudian orang tersebut akan mulai sakit tenggorokan, demam, timbul ruam, pembengkakan pada kelenjar getah bening, kelelahan, diare, nyeri sendi dan otot. 

Tahapan Kedua

Umumnya penyakit HIV tidak menunjukkan gejala lebih lanjut hingga bertahun-tahun. Hal ini yang membuat HIV sangat berbahaya karena dalam jangka waktu tersebut virus sedang menyebar dan merusak sistem daya tahan tubuh. 

Pada tahap dua ini, pengidap bisa menularkan infeksi kepada orang lain. Kondisi ini bisa bertahan sampai 10 tahun atau lebih. 

Tahapan Ketiga

Setelah bertahun-tahun virus HIV melemahkan kekebalan tubuh dari pengidap jadi semakin rentan. Pada tahap inilah infeksi berlanjut menjadi AIDS. 

Pada tahap ini, pengidap jadi lebih mudah jatuh sakit, merasa lelah hampir di setiap waktu, sering terasa sulit bernapas, dan dapat mengalami demam hingga lebih dari sepuluh hari. 

Gejala lain yang mulai tampak yaitu kondisi diare dalam waktu yang lama. Ada juga bintik berwarna ungu di kulit, infeksi jamur di mulut, tenggorokan, dan vagina. Tahap ini juga menghilangkan nafsu makan yang membuat berat badan jadi turun drastis.

Setelah mengenali gejalanya, Anda atau pasien juga harus melakukan pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosis lebih tepat. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat.

Pengobatan yang Dianjurkan 

Saat ini terdapat jenis obat yang mampu memperlambat pertumbuhan virus, yaitu obat bernama antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan cara menghilangkan unsur yang virus HIV butuhkan untuk berkembang atau menggandakan diri, yaitu bagian dari sel darah putih yang berfungsi melindungi tubuh.

Obat ARV ini terdiri dari beberapa varian ada Etravirine, Lamivudin, Efavirenz, Nevirapine, dan Zidovudine. Pengidap HIV harus meminum ARV selama hidupnya secara disiplin dan konsisten.

Selain mengkonsumsi obat ARV, pengidap juga harus rutin melakukan pemeriksaan ke dokter dalam rentang tiga sampai empat bulan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengawasi apa ARV bekerja dengan optimal serta memantau kondisi tubuh pengidap. 

Penyebab Penyakit HIV AIDS

Virus HIV dapat tertular ketika cairan tubuh dari pengidap HIV masuk ke tubuh orang lain. Cairan yang dimaksud bisa darah, sperma, atau cairan dari vagina. Penularan virus dapat terjadi melalui: 

Melakukan Hubungan Seks Tidak Sehat

Penyakit HIV AID bisa muncul dari hubungan intim antara penderita dan orang lain tanpa menggunakan alat pelindung kondom. Dengan demikian, HIV sangat rentan dialami oleh orang yang sering berganti pasangan dan menderita IMS (Infeksi Menular Seksual). 

Jika seorang wanita mengidap HIV, penyakit ini juga dapat tertular pada janin yang sedang dikandung  

Melakukan Transfusi Darah

HIV/AIDS juga dapat ditularkan melalui transfusi darah jika pendonor darah mengidap HIV. Akan tetapi risiko penularan melalui cara ini sangat rendah karena kini setiap pendonor darah perlu melewati skrining HIV dan jenis infeksi lainnya. Dengan demikian, kasus penularan HIV melalui transfusi darah sangat jarang terjadi.  

Menggunakan Jarum Suntik

Salah satu aturan pemakaian jarum suntik adalah aturan satu jarum suntik hanya dapat dipakai sekali untuk satu orang. Aturan ini diberlakukan untuk menghindari penularan berbagai jenis penyakit seperti hepatitis C, Hepatitis B, dan HIV/AIDS.

Dengan mengetahui penyebab penyakit HIV/AIDS serta gejalanya, kini Anda dapat menghindari faktor penyebab dan menurunkan risiko tertular penyakit ini. Selain itu, Anda juga menguatkan imun tubuh dengan 8 Rekomendasi Vitamin dan Mineral Dibutuhkan untuk Imun berikut. 

Anda juga bisa memperoleh vitamin untuk melancarkan BAB melalui suplemen. Suplemen terbaik bisa Anda peroleh dari Mandira, distributor obat-obatan resmi dan original. Daftar rincinya dapat ditemukan di halaman prinsipal kami. Anda juga bisa memperoleh informasi lanjutan dengan menghubungi kami di sini.Baca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini. Daftar obat yang kami distribusikan berdasarkan perusahaan produksi obat mitra kami dapat Anda temukan di halaman prinsipal kami. Jika Anda adalah pabrik obat maupun retail obat yang membutuhkan kerjasama dan informasi lebih tentang Mandira sebagai distributor farmasi, dapat menghubungi kami di sini.