Sebagian orang merasa pusing setelah minum paracetamol, atau menganggap obat ini membantu mereka tidur. Faktanya, pusing dapat terjadi pada sebagian orang sebagai efek samping, meski tidak umum.
Namun, paracetamol sendiri tidak bersifat sedatif dan umumnya tidak membuat kantuk. Jika Anda memakai sediaan kombinasi (misalnya obat flu malam) yang mengandung antihistamin, kantuk bisa berasal dari komponen lain tersebut karena itu selalu baca labelnya.
Yuk, kenali efek samping paracetamol, cara pakai yang aman, dan tanda bahaya yang perlu diwaspadai.
Kenapa Paracetamol Bisa Menimbulkan Efek Samping
Paracetamol dikenal sebagai obat pereda nyeri dan penurun demam yang aman digunakan, bahkan tanpa resep dokter. Namun, seperti obat lainnya, paracetamol juga bisa menimbulkan efek samping jika dikonsumsi berlebihan atau tidak sesuai aturan.
Lalu, apa yang sebenarnya menyebabkan efek samping tersebut terjadi? Berikut penjelasannya.
1. Metabolisme di Hati dan Produksi Metabolit Toksik
Paracetamol dimetabolisme di hati; sebagian kecil diubah menjadi metabolit reaktif NAPQI yang bersifat toksik. Dalam dosis terapeutik, NAPQI dinetralkan oleh glutathione, tetapi pada kondisi berlebih dapat merusak sel hati.
2. Overdosis Akut pada Dosis Tinggi dalam Waktu Pendek
Mengonsumsi paracetamol melebihi dosis yang dianjurkan dalam waktu singkat dapat menyebabkan toksisitas akut dan cedera hati yang berat, bahkan gagal hati.
FDA menekankan risiko kerusakan hati serius bila dosis harian terlampaui atau ketika tidak sengaja menggandakan produk yang sama-sama mengandung acetaminophen (paracetamol).
3. Penggunaan Jangka Panjang dan Pengaruh terhadap Organ Ginjal
Paparan berulang di atas dosis terapeutik (supratherapeutic) juga bisa menyebabkan toksisitas, dan pada sebagian kasus, kerusakan ginjal akut dapat terjadi sebagai komplikasi overdosis paracetamol.
Efek Samping Paracetamol Umum yang Perlu Diwaspadai
Meski tergolong aman dan sering digunakan, paracetamol tetap dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Efek ini umumnya ringan, namun perlu diwaspadai agar tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut beberapa di antaranya:
1. Reaksi Alergi
Segera hentikan obat dan cari pertolongan jika muncul ruam, gatal, biduran, pembengkakan pada wajah atau tenggorokan, atau kesulitan bernapas karena ini bisa menandakan reaksi alergi serius.
2. Gangguan Pencernaan
Keluhan seperti mual, nyeri perut, dan hilang nafsu makan dapat terjadi, termasuk sebagai tanda awal masalah hati bila disertai keluhan lain.
3. Perubahan Urine
Urine berwarna gelap dan tinja pucat adalah tanda peringatan gangguan hati; ikterus (kulit atau mata menguning) juga perlu diwaspadai.
4. Kelelahan, Pusing, Tekanan Darah Rendah
Rasa lelah atau lemah bisa muncul pada sebagian orang, termasuk pada situasi overdosis. Pusing juga dilaporkan sebagai efek samping pada sebagian pengguna.
Tekanan darah rendah terutama dihubungkan dengan sediaan paracetamol intravena.
Cara Aman Menggunakan Paracetamol Supaya Efek Samping Bisa Diminimalkan
Agar paracetamol tetap aman dan efektif, penting untuk menggunakannya sesuai dosis dan aturan pakai. Kesalahan dalam penggunaan dapat meningkatkan risiko efek samping, terutama bagi yang sering mengonsumsinya.
Berikut beberapa cara aman menggunakan paracetamol agar manfaatnya maksimal dan risikonya minimal.
1. Ikuti Dosis Maksimal yang Direkomendasikan
Untuk dewasa, jangan melebihi 4 gram (4.000 mg) per 24 jam dari semua sumber paracetamol yang Anda konsumsi.
2. Gunakan Dosis Anak Sesuai Berat Badan dan Usia
Dosis anak bersifat spesifik per usia/berat badan; selalu ikuti tabel dosis pada label atau anjuran tenaga kesehatan untuk mencegah overdosis tidak sengaja.
3. Hindari Kombinasi Obat Lain yang Memberatkan Metabolisme Hati
Periksa label semua obat bebas—banyak obat flu/nyeri juga mengandung paracetamol; memakai beberapa produk sekaligus mudah membuat dosis harian terlewati.
4. Jaga Hidrasi Tubuh dan Hindari Penggunaan Alkohol
Menjaga hidrasi mendukung fungsi ginjal secara umum. Hindari alkohol saat menggunakan paracetamol karena dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.
Kapan Harus Segera ke Dokter
Meskipun paracetamol umumnya aman, ada kondisi tertentu yang memerlukan perhatian medis segera. Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa setelah mengkonsumsinya, sebaiknya jangan diabaikan.
1. Bila Tampak Tanda Liver Menguning pada Kulit atau Mata
Kulit atau mata menguning, nyeri perut, mual hebat, atau urine gelap/tinja pucat menandakan kemungkinan cedera hati, segera cari pertolongan medis.
Urine sangat gelap bisa terkait masalah hati, dan penurunan jumlah urine merupakan tanda cedera ginjal akut yang butuh evaluasi segera.
3. Bila Ada Gejala Kesulitan Bernapas, Bengkak pada Wajah atau Tenggorokan
Ini adalah tanda potensial reaksi alergi serius dan memerlukan penanganan darurat.
Memahami efek samping paracetamol membantu Anda menggunakan obat ini dengan aman, tepat indikasi, tepat dosis, dan waspada tanda bahaya.
Jika tertarik dengan info lain seperti Minum Obat Pakai Air Dingin: Efek dan Panduan Lengkap, website Mandira punya infonya.
Temukan informasi dan tips kesehatan lainnya, seperti Pentingnya Three Prime Question dalam Dunia Farmasi. Baca Halaman Prinsipal kami untuk tahu lebih lanjut terkait produk obat terlengkap. Hubungi kami jika Anda tertarik untuk mendapatkan penawaran terbaik. Cek artikel tips kesehatan lainnya agar Anda memiliki wawasan luas terkait obat-obatan untuk kesehatan Anda.

