Up selling, down selling, dan cross selling adalah teknik meningkatkan penjualan obat pada apotek. Penerapan berbagai teknik tersebut akan memudahkan dan mempercepat apotek mencapai target penjualan. Begitu pula dengan keuntungannya yang otomatis meningkat.
Lantas, bagaimana cara menerapkan strategi cross selling hingga up selling yang tepat? Berbagai informasi berikut akan menjawabnya untuk Anda. Selain itu, Anda juga mengetahui mengenai Cara Mengembangkan Strategi Pemasaran Apotek.
Apa itu Strategi Cross Selling
Cross selling adalah strategi atau teknik persuasif kepada pelanggan agar mereka membeli produk tambahan selain produk utama yang dibeli. Melakukan cross selling dapat melalui saran atau bujukan untuk melengkapi produk utama yang pelanggan beli.
Melalui cross selling, apotek dapat melariskan promo, meningkatkan penjualan dan juga kepercayaan pelanggan.
Apa Itu Down Selling
Down selling merupakan teknik menjual produk serupa namun dengan harga, spesifikasi, atau nilai lebih rendah dibandingkan produk yang sebelumnya pelanggan cari. Anda bisa menawarkan produk berharga lebih murah atau berukuran lebih mini.
Apa itu Up Selling
Up selling adalah kebalikan dari down selling. Pada teknik ini, Anda membujuk pelanggan untuk membeli produk yang serupa namun berharga, berspesifikasi, atau bernilai lebih tinggi. Up selling dilakukan demi menambah penjualan pada produk sejenis.
Mempraktikkan up selling dapat Anda lakukan dalam bentuk penawaran produk dengan harga lebih mahal. Selain itu, produk serupa yang berukuran lebih besar hingga produk yang memiliki keunggulan lebih banyak.
Bagaimana Penerapan Strategi Cross Selling, Down Selling & Up Selling dalam Penjualan Obat di Apotek
Demi mencapai target penjualan, maka down selling, up selling, serta cross selling adalah opsi strategi pemasaran yang wajib dicoba. Berikut berbagai contoh dari penerapan down selling hingga cross selling yang dapat Anda lakukan:
1. Penerapan Cross Selling
Menawarkan produk dengan teknik cross selling harus menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Peluang teknik berhasil pun lebih besar sebab produk yang ditawarkan adalah solusi bagi masalah pelanggan. Jadi, Anda bisa meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus menumbuhkan keuntungan.
Berikut contoh penerapan teknik cross selling:
Pak Budi ingin membeli krim pereda nyeri pada otot karena tangannya pegal akibat bermain voli. Anda dapat menawarkan produk lain mulai dari koyo, minyak urut, hingga vitamin khusus persendian. Total transaksi yang semula hanya Rp40 ribu pun berpeluang bertambah menjadi Rp. 80.000.
2. Penerapan Down Selling
Jika cross selling adalah teknik menambah keuntungan, maka down selling berupaya agar pelanggan tetap membeli walaupun margin produknya kecil. Apotek juga sering mendapat diskon dari distributor obat, jadi keuntungan pun tetap tercapai.
Contoh penerapan down selling yaitu:
Ibu Budi ingin membeli obat paten X dengan margin Rp3 ribu, namun anggarannya kurang mencukupi. Anda bisa tawarkan obat generik Y dengan margin Rp1 ribu yang mendapatkan diskon Rp. 3.000. Ini membuat apotek tetap bisa untung sebanyak Rp. 4.000 walaupun down selling.
3. Penerapan Up Selling
Up selling memanfaatkan urgensi pelanggan dengan menawarkan produk yang lebih mahal dan terjamin kualitasnya. Sebagai contoh, Budi yang tidak enak badan ingin membeli vitamin untuk menjaga stamina agar tidak semakin drop.
Anda dapat menawarkan produk vitamin rekomendasi dokter yang berlisensi dengan margin lebih tinggi. Pelanggan seringkali tidak keberatan asalkan produk efektif memenuhi kebutuhannya.
Kini, Anda paham bahwa up selling, down selling, dan cross selling adalah teknik penjualan yang krusial demi memajukan apotek. Selain itu, Anda juga dapat mengikuti 5 Cara Meningkatkan Omset Apotek yang Dapat Dilakukan.
Selain melakukan Cross Selling, Down Selling & Up Selling dengan baik, pastikan juga Anda memilih distributor obat yang tepat bagi apotek Anda. Mulai kerja sama dengan distributor obat Mandira Distra Abadi untuk memenuhi kebutuhan pengadaan obat di apotek, klinik atau rumah sakit Anda.
Penuhi Kebutuhan Apotek Anda Bersama Distributor Obat Mandira Distra Abadi
Distributor obat Mandira Distra Abadi telah dipercaya selama 31 tahun untuk memenuhi kebutuhan obat apotek, pedagang besar farmasi, hingga rumah sakit.
Mandira Distra Abadi merupakan Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang bekerja sama dengan perusahaan produsen obat kenamaan, kunjungi laman prinsipal untuk melihat ragam obat dari prinsipal kami. Kami menerima pengiriman ke seluruh Indonesia.
Hubungi kami untuk informasi selengkapnya terkait obat yang tersedia dan dapatkan penawaran terbaik. Anda juga dapat mempelajari beragam informasi terkini seputar kesehatan dan tips operasional apotek melalui laman blog kami.