...

Terdapat banyak jenis obat diabetes yang dapat Anda temukan di mana saja. 

Penggunaan jenis obat diabetes perlu memperhatikan kondisi pasien serta faktor-faktor lainnya. Dengan penggunaan yang tepat, obat yang dikonsumsi dapat bereaksi dan menangani keluhan pasien secara akurat.

Untuk memperluas pengetahuan Anda terkait jenis-jenis obat diabetes, berikut adalah penjelasan yang akan membantu Anda.

Baca Juga: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Nasi Putih? Berikut Faktanya

Pilihan Jenis Obat yang Direkomendasikan

Dalam mengkonsumsi jenis obat, Anda dianjurkan untuk mengikuti petunjuk dokter. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri dalam beberapa kondisi mendesak Anda mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis manapun. 

Dengan mengetahui apa saja jenis-jenis obat diabetes yang ada, Anda dapat menangani kondisi ini hingga menemukan waktu yang tepat untuk mendapatkan penanganan lanjut yang lebih profesional.

Artikel ini akan menjelaskan 11 jenis obat diabetes yang umum dapat Anda temukan di apotek. Ada baiknya untuk mempelajari tiap jenis dengan seksama sebelum memilih mana yang akan Anda atau penderita konsumsi.

1. Metmorfin

Jenis obat diabetes pertama adalah Metmorfin. Metformin umum digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. 

Untuk meningkatkan hasil pengobatan, penderita diabetes yang mengkonsumsi obat ini disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan rajin berolahraga, dan mengkonsumsi makan yang bergizi seimbang.

Kandungan Metmorfin juga mampu menurunkan kadar glukosa yang diproduksi di hati, sehingga mampu meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Berbentuk pil dengan efek samping berat badan turun.

2.  Sulfonilurea

Sulfonilurea adalah jenis obat senyawa organik yang digunakan dalam pengobatan dan pertanian, misalnya sebagai obat diabetes yang banyak digunakan dalam pengelolaan diabetes mellitus tipe 2. 

Obat ini berfungsi meningkatkan pelepasan insulin dari sel beta di pankreas dan dinilai cukup efektif dalam mengendalikan gula darah. Dengan begini insulin dapat diproduksi lebih banyak lagi sehingga mampu mengatasi retensi, biasa digunakan untuk penderita tipe 2.

3.  Meglitinide

Obat diabetes golongan Meglitinide bekerja seperti sulfonilurea, yaitu dengan merangsang pankreas menghasilkan lebih banyak insulin. Meglitinide umum ditujukan untuk diabetes melitus dan bekerja lebih cepat dari sulfonilurea. Durasi efeknya pada tubuh juga lebih pendek dari pada obat golongan sulfonilurea.

Karena durasinya yang lebih cepat, satu efek samping obat ini ialah mampu menaikkan berat badan penggunanya.

4.  Thiazolidinediones

Thiazolidinediones sering juga dikenal sebagai TZD atau glitazones adalah jenis obat senyawa heterosiklik (senyawa kimia dengan struktur cincin yang mengandung atom selain karbon) yang terdiri dari cincin C₃NS dengan lima kandungan

Obat ini sering digunakan bagi penderita diabetes tipe 2. Thiazolidinediones mampu memperbanyak produksi insulin, membantu meningkatkan kadar lemak HDL (High-density lipoprotein atau kolesterol yang membersihkan kelebihan kolesterol yang berbahaya di dalam darah dan membawanya kembali ke hati) dalam darah, hingga mampu memperbaiki metabolisme lemak.

5.  Inhibitor Dpp-4

Inhibitor of dipeptidyl peptidase 4 (DPP-4 inhibitor atau gliptins) adalah jenis Obat Hipoglikemik Oral (OHO). Dengan kata lain, obat ini merupakan obat penurun kadar glukosa pada darah yang diresepkan oleh dokter khusus bagi diabetesi untuk memblokir enzim dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4). Inhibitor Dpp-4 juga dapat digunakan untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2.

6.  Agonis Reseptor GLP-1

Agonis Glucagon Like Peptide-1 atau GLP-1 Receptor Agonist (GLP-1RA) merupakan obat antidiabetik suntikan yang mekanisme kerjanya berbasis inkretin pada saluran pencernaan, terutama usus. 

Obat ini merupakan salah satu agen incretin based therapy. GLP-1RA sudah direkomendasikan oleh American Diabetes Association dan European Association for The Study of Diabetes sebagai opsi lini kedua untuk penanganan diabetes tipe 2. 

GLP-1RA juga membantu penurunan berat badan karena efek GLP-1 yang mengatur rasa kenyang melalui jalur sistem saraf pusat dan memperlambat pengosongan lambung via reseptor GLP-1. Selain itu, GLP-1 turut meningkatkan lipolisis dan mengganggu lipogenesis. 

7.  Inhibitor SGLT2

Jenis berikutnya adalah SGLT2 atau sodium glucose co transporter. Sebagai transporter, obat ini bekerja dalam tubulus ginjal proksimal untuk menyerap kembali glukosa dari lumen tubular. Dengan menghambat reabsorpsi glukosa, Inhibitor SGLT2 mengekskresikan glukosa dalam urin dan menurunkan glukosa plasma. Obat ini biasa digunakan untuk tipe 1 dan ketoasidosis.

8.  Inhibitor Alfa-Glukosidase

Obat ini adalah obat antidiabetik oral yang umum penderita diabetes mellitus tipe 2  gunakan.  Inhibitor alfa-glukosidase mencegah pencernaan karbohidrat dan bisa memberikan efek langsung terhadap sekresi serta sensitivitas tubuh, terutama terhadap insulin.

9.  Terapi Insulin

Pada dasarnya, terapi insulin lebih condong sebagai metode pengobatan ketimbang jenis obat. Untuk mengatasi diabetes, Terapi Insulin membantu hormon yang mengatur jumlah gula dalam darah atau glukosa. 

Jenis ini biasanya digunakan untuk diabetes tipe 1 walau terkadang bagi mereka yang mempunyai diabetes tipe 2 juga perlu melakukannya agar tubuh dapat merespons terhadap insulin dengan lebih mudah.

10. Dopamine Agonist

Agonis dopamin atau Dopamine Agonist adalah senyawa yang mengaktifkan reseptor dopamin. Obat ini memiliki efek yang cukup intens dalam melakukan pencegahan retensi insulin, sehingga ritme kerja tubuh menjadi lebih baik. Selain itu kandungan dalam Dopamine Agonist dapat memberikan sinyal pada tubuh untuk menurunkan kadar gulanya.

11. Biguanide

Jenis obat terakhir adalah Biguanide mampu merangsang dan mengurangi kadar gula yang diproduksi oleh organ hati. Jenis ini mampu meningkatkan kadar sensivitas tubuh terutama untuk insulin.

Tetap Konsultasi dengan Dokter sebelum Konsumsi Obat

Karena artikel ini sekedar menjelaskan rekomendasi obat, ada baiknya bagi Anda untuk melakukan konsultasi yang lebih komprehensif dengan dokter profesional sebelum mengkonsumsi obat manapun. Hal ini bertujuan agar terhindar dari konsumsi obat yang tidak sesuai dengan jenis diabetes yang Anda derita. 

Baca Juga: Apa Penyebab Batuk Berdahak? Konsumsi Jenis Obat ini Agar Reda

Baca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini. Daftar obat yang kami distribusikan berdasarkan perusahaan produksi obat mitra kami dapat Anda temukan di halaman prinsipal kami. Jika Anda adalah pabrik obat maupun retail obat yang membutuhkan kerjasama dan informasi lebih tentang Mandira sebagai distributor farmasi, dapat menghubungi kami di sini.