Vaksin tuberkulosis atau BCG berasal dari Mycobacterium tuberculosis yang sudah dilemahkan. Penyuntikan vaksin BCG ini ini dapat membantu tubuh mengenal serta membentuk kekebalan pada bakteri tersebut.
Untuk mengerti cara kerja vaksinasi dalam tubuh dengan lebih lanjut, Anda dapat Pahami Beda Bakteri dan Virus. Lantas, seperti apa cara kerja serta efek samping yang ditimbulkan dari penyuntikan vaksin ini? Berikut selengkapnya!
Mengenal Vaksin BCG
Imunisasi menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melawan penyakit yang serius. Pemberian vaksin yang dilakukan pada anak ditujukan agar dapat mencegah penularan sejumlah penyakit dengan cara pembentukan kekebalan tubuh atau imunitas pada infeksi penyakit.
Vaksin tuberkulosis atau BCG telah menjadi vaksin wajib untuk memberikan perlindungan untuk anak agar terhindar dari penyakit tuberkulosis. Fungsi dari vaksin ini utamanya adalah sebagai pencegah serta mengurangi risiko terjangkit penyakit tuberkulosis. Bukan hanya itu, vaksin BCG dapat mencegah potensi penularan penyakit tuberkulosis sampai dengan persentase sebesar 70%.
Cara Kerja Vaksin BCG
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, vaksin BCG ini terbuat dari bakteri yang menyebabkan tuberkulosis. Bakteri yang berada di dalam vaksin ini telah dilemahkan sehingga dapat memicu respon kekebalan tubuh sehingga tubuh dapat terlindungi dari infeksi.
Setelah mendapatkan vaksin, sistem kekebalan tubuh mengenalinya sebagai benda asing dan menciptakan sel-sel memori dan antibodi yang melindungi tubuh dari infeksi bakteri tersebut. Vaksin ini juga dapat memberi perlindungan konsisten pada bentuk TB yang parah, seperti tuberkulosis meningitis yang diidap anak-anak.
Siapa yang Harus Diberi Vaksin BCG?
Perlu diketahui, vaksin BCG ini hanya diberikan untuk anak-anak atau orang dewasa yang berisiko tinggi terkena penyakit BCG. Selain itu vaksin BCG hanya boleh diberikan sekali dalam seumur hidup. Kelompok yang harus memperoleh vaksin BCG ini melingkupi individu yang:
- Melakukan kontak fisik atau berdekatan dalam waktu lama dengan orang yang mengidap tuberkulosis paru.
- Berada di area yang memiliki tingkat tuberkulosis yang tinggi selama 3 bulan atau lebih.
- Mempunyai orang tua maupun kakek nenek yang lahir di area dengan tingkat penularan tuberkulosis tinggi.
- Bayi serta anak berusia dibawah 5 tahun dan tinggal di wilayah yang memiliki tingkat tuberkulosis tinggi.
Bayi serta anak yang usianya dibawah 16 tahun menjadi kelompok risiko yang umumnya diberikan vaksin BCG ini. Walaupun cara kerja yang dimiliki vaksin BCG kurang efektif pada orang dewasa, tetapi individu yang berusia sampai 35 tahun dianjurkan untuk memperoleh vaksin BCG ini.
Vaksin ini sangat dianjurkan terutama bila Anda tinggal di daerah endemik tuberkulosis atau mempunyai pekerjaan yang berisiko terkena penyakit ini. Sebaliknya, bagi Anda yang pernah mengalami tuberkulosis sebelumnya, tidak dianjurkan menerima vaksin BCG.
Jika Anda mengalami tuberkulosis sebelum menerima vaksin, sistem kekebalan tubuh Anda sudah mengenali TBC. Karena Anda sudah memiliki kekebalan terhadap TBC, vaksin BCG justru akan menimbulkan efek samping yang tidak baik bagi tubuh.
Peringatan Sebelum Menjalani Vaksin BCG
Umumnya, vaksin BCG diberikan dokter serta petugas medis. Sebelum menjalani vaksin BCG, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan, seperti:
- Beritahu petugas medis bila sedang hamil, menyusui, maupun merencanakan kehamilan.
- Informasikan dokter bila sedang mengkonsumsi sejumlah produk herbal, suplemen, atau obat seperti antibiotik.
- Beritahu dokter bila sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi.
- Bila tinggal dengan orang yang menderita tuberkulosis maupun orang yang menjalani terapi tuberkulosis, Anda juga harus memberitahu dokter.
- Sampaikan pada dokter bila memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena AIDS, HIV, limfoma, kanker dan yang lainnya.
- Bila memiliki riwayat alergi, langsung sampaikan pada dokter karena vaksin BCG ini tidak dianjurkan diberikan pada orang yang alergi pada vaksin ini.
Efek Samping Vaksin Tuberkulosis
Layaknya vaksin seperti pada umumnya, cara kerja yang dimiliki vaksin BCG juga bisa menyebabkan efek samping. Sejumlah efek samping yang ditimbulkan dari vaksin BCG seperti:
- Nyeri tepat pada tempat suntikan
- Sakit kepala
- Demam
- Pembengkakan kelenjar getah bening di bawah ketiak
Pada kebanyakan anak, vaksin BCG dapat menyebabkan luka yang terjadi di tempat suntikan. Hal ini tidak perlu dicemaskan karena menjadi hal yang normal dan hanya akan meninggalkan bekas luka kecil sesudah sembuh.
Dalam beberapa kasus, terjadi komplikasi yang serius seperti radang tulang, abses, serta tuberkulosis. Efek samping yang serius pada vaksin ini jarang terjadi, meskipun demikian, Anda harus tetap waspada terhadap gejalanya. Bila mengalami gatal di kulit, tenggorokan membengkak, sesak nafas, dan nyeri dada, segera temui dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
Vaksin tuberkulosis berguna sebagai pencegahan penyakit ini. selain itu, konsumsi suplemen dan vitamin yang berguna untuk meningkatkan sistem imun dengan 8 Rekomendasi Vitamin dan Mineral Dibutuhkan untuk Imun. Anda bisa mendapatkan sejumlah suplemen dari Mandira, distributor obat-obatan resmi dan original. Daftar rincinya dapat ditemukan di halaman prinsipal kami. Anda juga bisa memperoleh informasi lanjutan dengan menghubungi kami di sini.
Baca lebih banyak tentang tips kesehatan dan obat-obatan di sini. Daftar obat yang kami distribusikan berdasarkan perusahaan produksi obat mitra kami dapat Anda temukan di halaman prinsipal kami. Jika Anda adalah pabrik obat maupun retail obat yang membutuhkan kerjasama dan informasi lebih tentang Mandira sebagai distributor farmasi, dapat menghubungi kami di sini.